Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kronologi Pesilat Remaja Berusia 17 Tahun Tewas di Tangan Gurunya Saat Latih Tanding Duel

Seorang pesilat berinisial RNH (17), harus meregang nyawa setelah menjalani latih tanding melawan gurunya.

Editor: raka f pujangga
dok Diskominfo Batang
ILUSTRASI SILAT - Ratusan pendekar silat dari berbagai perguruan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ikuti kejuaraan Omah Silat Championship 3 di Gedung Olahraga Abirawa Batang, Kabupaten Batang, Sabtu (8/7/2023) 

TRIBUNJATENG.COM, GRESIK - Seorang pesilat berinisial RNH (17), harus meregang nyawa setelah menjalani latih tanding melawan gurunya.

Warga Kecamatan Paciran, Lamongan, tewas di halaman salah satu sekolah di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur.

Informasinya, semula korban bersama rekan-rekan satu perguruan silat melakukan latih tanding, Minggu (5/11/2023) malam.

Baca juga: Reaksi Kapolres Madiun Ditantang Duel Oknum Pesilat, Videonya Viral, Tokoh Persilatan Nilai Tak Etis

Pada saat itu, semua pesilat berpasang-pasangan untuk melakukan sambung (duel satu lawan satu).

Namun karena semua telah berpasangan masing-masing, korban lantas sambung dengan pelatihnya sendiri.

Pada saat sambung itulah, korban sempat terkena tendangan di bagian dada hingga kemudian jatuh pingsan.

ilustrasi tewas
ilustrasi tewas ()

Korban sempat diberikan pertolongan oleh rekan-rekan dan pelatih, namun nyawannya tak terolong dalam perjalanan menuju Puskesmas Panceng.

"Tadi pagi kami dapat laporan dari rekan-rekan Polsek Panceng bahwa ada salah satu pesilat dari salah satu perguruan silat yang ada di gresik ini, meninggal dunia akibat latihan yang terjadi pada malam hari," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, kepada awak media di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik, Senin (6/11/2023) sore.

Setelah dibawa menuju Puskesmas Panceng dan diketahui meninggal dunia, korban kemudian dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik, Senin dinihari untuk dilakukan otopsi.

Agenda otopsi dilakukan guna mengetahui penyebab kematian korban.

"Hasil otopsi memang tidak ditemukan adanya trauma atau luka fatal yang mengakibatkan kematian. Tapi memang dari hasil tadi kita berbincang dengan dokter forensik, bahwa ada penyebab yang menyebabkan anak tersebut itu meninggal karena ada tendangan yang mengenai dadanya, dada bagian kiri, sekali," kata Aldhino.

Untuk saat ini, pihak kepolisian masih mendalami lebih lanjut penyebab pasti kematian korban.

Apakah memang karena tendangan yang didapat di dada atau karena sebab lain.

Termasuk, apakah korban memiliki penyakit bawaan atau tidak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved