Khofifah Jadi Ujung Tombak Pemenangan Prabowo-Ganjar di Jatim

Di barisan Dewan Penasihat TKN Prabowo-Gibran, ada dua eks Kapolri, yakni Jenderal (Purn) Sutanto dan Jenderal (Purn) Sutarman. Ada juga nama seperti eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil, serta mantan Ketua Umum Golkar Agung Laksono dan Akbar Tandjung.

Sementara itu, nama artis dan pemengaruh juga muncul dalam struktur TKN Prabowo-Gibran, mulai dari Verrel Bramasta, Arief Muhammad, dan Reza Arap. Mereka menjadi Wakil Komandan Fanta.

Gibran bersyukur

Bakal cawapres KIM, Gibran merasa bersyukur dirinya dibantu oleh 270 orang yang tergabung ke dalam TKN Prabowo Subianto-Gibran.

"Atas nama pasangan Prabowo-Gibran, saya merasa bangga, saya merasa bersyukur dibantu oleh orang-orang hebat, orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya masing-masing," ujarnya, dalam jumpa pers.

Ia pun memberi pesan kepada ratusan orang yang masuk ke dalam TKN Prabowo-Gibran itu untuk bisa memastikan koalisi pengusung Prabowo-Gibran itu menang di pilpres 2024.

"Saya pesan satu saja bapak/ibu semua yang tergabung dalam tim TKN ini. Saya pesan satu saja. Pastikan kapal besar Koalisi Indonesia Maju ini berlabuh di dermaga kemenangan. Terima kasih," ucapnya.

Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani berterima kasih atas masukan-masukan dari masyarakat terkait dengan keberadaan pasangan Prabowo-Gibran.

Ia pun turut merespon hasil survei Charta Politika, di mana disebutkan hampir sebagian responden menilai Gibran tidak layak maju sebagai cawapres.

Mulanya, Rosan mengungkit bahwa semua masukan, baik yang menyenangkan maupun tidak, sama-sama baik.

"Saya kembali ingatkan, pesannya Pak Prabowo, Mas Gibran selalu positif. Semua masukan baik, baik itu masukan yang menyenangkan, kurang menyenangkan, semua kita tampung," tuturnya.

Ia menyebut, segala masukan yang ditampung itu membuat mereka terus memperbaiki diri. Dengan demikian, Prabowo-Gibran akan terus menyempurnakan diri demi memperbaiki diri. Rosan pun berterima kasih atas segala masukan yang masuk kepada pihak mereka.

"Jadi itu semua inputan, masukan, kalau saya tidak ada yang tidak bagus, hanya beda saja penyampaiannya. Ada orang yang nyampainnya manis-manis, ada orang yang nyampainnya sambil marah-marah, ada orang yang nyampainnya sambil ngomel-ngomel," tukasnya.

"Tapi mungkin niat mereka semua baik. Jadi dari kami menerima semua masukan apapun bentuknya dan kami berterima atas semua masukan itu semua," imbuhnya. (Kompas.com/Rahel Narda Chaterine/Adhyasta Dirgantara)