Berita Video
Video Keselamatan Pengunjung Alasan Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang Belum Dibuka
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang tidak terburu-buru dalam mengoperasikan Jembatan Kaca Tinjomoyo.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Tim Video Editor
Berikut ini video keselamatan pengunjung alasan jembatan kaca Tinjomoyo Semarang belum dibuka.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang tidak terburu-buru dalam mengoperasikan Jembatan Kaca Tinjomoyo yang sudah selesai pembangunannya sejak tahun lalu.
Diperlukan penambahan sarana dan prasarana (sarpras) lainnya agar memenuhi standar jembatan kaca.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengungkapkan bahwa hasil pembangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan tetap dioperasikan, tetapi keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama, sesuai arahan dari Wali Kota Semarang.
Hasil kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jembatan ini belum dapat dioperasikan karena belum memenuhi standar yang ditetapkan.
Wing berharap masyarakat dapat bersabar menunggu jembatan kaca ini dioperasionalkan, yang direncanakan akan dipenuhi pada APBD Murni 2024.
"Selama ini, jembatan kaca sudah siap. Hanya saja, kami belum mengoperasionalkannya. Kami memandang bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi pengunjung harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, saat ini belum dioperasikan karena sedang dalam proses pemenuhan standar K3," jelas Wing pada hari Selasa, tanggal 7 November 2023.
Wing juga menjelaskan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan DPU untuk memperluas jembatan kaca ini hingga ke sisi timur sungai. Saat ini, hanya ada satu akses masuk dan keluar.
Di sisi lain, Disbudpar sedang menyiapkan sarana pendukung, termasuk jaring pengaman dan penyekat railing tangga yang masih perlu ditinggikan. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pengelolaan jembatan kaca memiliki sertifikasi K3.
"Mereka harus memiliki keterampilan dan keahlian dalam mengelola wahana tinggi. Jadi, ini adalah proses yang sedang berlangsung. Kami berharap bahwa setelah dioperasionalkan, tidak akan terjadi insiden seperti yang terjadi di Geong Banyumas," ujarnya.
Menurutnya, spesifikasi Jembatan Kaca Tinjomoyo sudah sesuai dengan standar. Ketebalan kacanya berbeda dengan jembatan kaca di The Geong Banyumas, dan dari segi konstruksi, jembatan ini terbilang kuat karena terbuat dari beton.
Setelah sarana dan prasarana terpenuhi, mereka akan melakukan kembali tinjauan untuk menetapkan standar operasional prosedur. Ini akan melibatkan pembatasan tertentu, dan pengunjung yang memiliki penyakit jantung atau takut pada ketinggian akan dilarang masuk.
"Semua ini akan diatur dalam SOP setelah penyelesaian persiapan sarana dan prasarana," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, telah menanggapi insiden pecahnya kaca dan korban yang terjadi di The Geong Banyumas dengan melakukan pengecekan untuk memastikan seluruh fasilitas pariwisata aman dan tidak membahayakan.
"Saat ini, sedang dilakukan review fasilitas pariwisata, terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan wisatawan. Kami akan meningkatkan sertifikasi dan perluasan pengawasan," ujarnya saat berada di Semarang beberapa hari yang lalu. (eyf)
Video 183 Siswa SMPN 1 Kragan Rembang Keracunan, Distribusi MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Video Hujan Angin Rusak 4 Rumah dan 1 Sekolah di Petungkriyono Pekalongan |
![]() |
---|
Video Demo Petani Pati Desak Bupati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA Lahan 7,3 Hektare |
![]() |
---|
Video Lagi Asyik Ngopi di Kafe, Pengedar Sabu di Brebes Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Video Jasad Petugas Kebersihan Ditemukan di Selokan Semarang, Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.