Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Nasib Kondektur PO Asli Prima Lempar Penumpang Pakai Batu Gara-gara Minta Ongkos di Luar Nalar

Viral video keributan antara penumpang dan kondektur bus di jalan tol Tangerang-Merak.

Editor: raka f pujangga
tribunjateng/dok
ilustrasi bus 

TRIBUNJATENG.COM, SERANG - Viral video keributan antara penumpang dan kondektur bus di jalan tol Tangerang-Merak.

Keributan pun masih berlanjut ketika penumpang itu diduga diturunkan paksa di pinggir tol.

Bahkan kondektur berkaos hitam mencoba melemparkan batu besar ke arah kepala penumpang.

Baca juga: Kecelakaan Maut Mahasiswa Bermotor Terlindas Bus Pariwisata

Aksinya tersebut sempat dihalangi dan batu pun tak mengenai kepala penumpang.

Video keributan antara penumpang dan kondektur tepatnya terjadi di belakang PT PWI Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Awal mula keributan karena kondektur meminta ongkos kepada penumpang saat bus melaju di tol Tangerang Merak arah Jakarta.

Namun, salah satu penumpang keberatan saat dikenakan tarif Serang-Kalideres Rp 120.000.

Sebab, tarif biasanya Rp 70.000.

"Awalnya minta bayaran ke si bapak yang mau ke Kalideres bayar Rp 120.000 yang biasanya tarifnya itu Rp 60.000-70.000, nomor seri bus A 7699 KC, mobilnya Asli Prima warna ijo telor asin, bus Serang ke Kalideres. Saya juga biasanya tujuan Balaraja Rp 12.000 ini Rp 20.000," pengakuan si perekam video seperti dalam keterangan video viral tersebut.

Kepala Terminal tipe A Pakupatan Serang, Waluyo membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Waluyo menjelaskan, petugas langung menindaklanjuti dengan meminta klarifikasi pihak perusahaan otobus (PO) Asli Prima. 

Hasilnya, saat ini kondektur yang berada dalam video viral telah diberhentikan oleh PO karena dinilai telah merugikan penumpang.

"Pihak PO langsung merespons dengan mengeluarkan surat pemberhentian terhadap kondektur tersebut. Intinya kami tidak mentolerir hal-hal yang merugikan penumpang," kata Waluyo dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Kronologi Bus Sawunggaling Terbakar di Semarang, Diduga Korsleting Listrik

Sementara itu, Kapolres Serang AKBP Wiwin Setiawan mengaku belum mengetahui apakah korban penganiayaan tersebut telah melaporkan ke pihak kepolisan atau belum.

Namun, Wiwin meminta apabila korban merasa dirugikan segera membuat laporan polisi.

"Saya cek ke Kapolsek Cikande ada laporan dari korban atau tidak," kata Wiwin dihubungi melalui pesan WhatsApp. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved