Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Istri Cak Nur Menangis di Kediaman Gus Mus, Ungkap Kekecewaan KKN di Indonesia Makin Menggurita 

Saya curhat kepada Gus Mus sebagai guru saya, setelah suami saya Cak Nur meninggal. Saya curhat karena saya merasa sedih, kesal, dan marah

Editor: abduh imanulhaq
IST
Istri cendikiawan muslim Nurcholish Madjid atau Cak Nur, Omie Komariah Madjid mengungkapkan kekesalan dan kesedihannya terhadap situasi nasional yang terjadi belakangan ini. 

TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Istri cendekiawan muslim Nurcholish Madjid atau Cak Nur, Omie Komariah Madjid mengungkapkan kekesalan dan kesedihannya terhadap situasi nasional yang terjadi belakangan ini.

Hal itu dia sampaikan usai bertemu dengan KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kelurahan Leteh, Kec/Kab Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023). 

“Saya curhat kepada Gus Mus sebagai guru saya, setelah suami saya Cak Nur meninggal. Saya curhat karena saya merasa sedih, kesal, dan marah,” kata Omie Komariah Madjid. 

Dia mengatakan, kesedihan dan kemarahannya dipicu dengan kenyataan saat ini bahwa pemberantasan KKN yang diperjuangkan oleh Gerakan Reformasi 98 tidak dijalankan secara sungguh-sungguh oleh pemerintah saat ini.

KKN saat ini menurutnya justru semakin menggurita dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara. 

“Justru negara malah sudah diselewengkan jauh, sebagai ajang korupsi, kolusi dan nepotisme. Sangat memprihatinkan sekali, bahkan nepotisme kekuasaan anda lihat sendiri. Ditunjukkan, dipertontonkan kepada kita semua secara terbuka tanpa rasa malu dan salah sama sekali. Itu yang membuat saya menangis,” katanya. 

Dia mengatakan, dalam berbagai kegiatan seminar, webminar para tokoh agama, seniman, mahasiswa, para cendekiawan, serta para tokoh masyarakat selalu mengingatkan bahaya KKN terhadap keberlangsungan negara. Namun, justru para pemimpin tertutup hari nuraninya. 

“Ke mana hati nurani pemimpin kita itu? Jadi, kekuasaan itu menjadi menjadikan orang tertutup hati nuraninya. Itu yang sangat memprihatikan saya. Kenapa begini?” katanya. 

Namun, dia teringat dengan almarhum suaminya, bahwa jangan pernah menyerah untuk terus menyuarakan kebenaran.

Dirinya masih menaruh harapan dan optimisme kepada seluruh rakyat Indonesia. 

“Marilah kita bersuara untuk mengawal kemajuan masyarakat Indonesia mencapai tujuannya, sebagaimana telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa. Nah itu tadi yang saya curhatkan kepada Gus Mus. Maka dari itu, marilah teman-teman, kita berbuat baik setiap harinya untuk negara ini. Mudah-mudahan niat baik ini mendapat rindu Tuhan dan rakyat kita bisa mencapai tujuannya, negara kita makmur, sentosa semuanya,” imbuhnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved