Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Mistis

Carita Mistis Nyi Sadea yang Diduga Jadi Tumbal Pembangunan Terowongan Lampengan

Carita Mistis Nyi Sadea yang Diduga Jadi Tumbal Pembangunan Terowongan Lampengan

Penulis: non | Editor: galih permadi
psychologybenefits.org
Upah Minimum 2024 Ditetapkan 21 November 2023, Ini Daftar UMK Kabupaten Pemalang 5 Tahun Terakhir 

Carita Mistis Nyi Sadea yang Diduga Jadi Tumbal Pembangunan Terowongan Lampengan

TRIBUNJATENG.COM - Berikut kisah mistis sosok Nyi Sadea yang menghilang secara misterius, diduga jadi tumbal pembangunan Terowongan Lampengan.

Terowongan Lampengan terletak di Desa Cibokor, Cianjur, Jawa Barat.

Terowongan Lampegan dibangun pada 1879-1882.

Terowongan Lampengan pertama kali dioperasikan oleh perusahaan kereta api milik Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS).

Terowongan Lampengan melayani kereta api yang menghubungkan Batavia dengan Bandung via Bogor/Sukabumi.

Namun pada 2002 terowongan tersebut sempat runtuh akibat longsor.

Terowongan Lampengan juga memiliki kisah mistis.

Menurut cerita warga setempat Terowongan Lampengan memiliki penunggu bernama Nyi Sadea.

Nyi Saeda merupakan sosok penari ronggeng dengan paras jelita pada masa Hindia Belanda.

Konon, warga sekitar kerap mendengar teriakan dan seruan di dekat Terowongan Lampengan.

Pada saat itu Nyi Saeda tiba-tiba menghilang di dalam Terowongan Lampegan.

Hingga saat ini keberadaan Nyi Sadea tidak pernah ditemukan seusai menghilang di Terowongan Lampengan.

Warga sekitar memercayai kalau Nyi Sadea dijadikan tumbal untuk penunggu terowongan.

Nyi Sadea menjadi korban sebagai syarat agar tidak mengganggu proses pembangunan terowongan tersebut.

Pasalnya saat itu, selama proses pembangunan Terowongan Lampegan sering ada pekerja yang meninggal.

Cerita Mistis perkereta apian juga tersebar di kalangan prama dan prami atau pramugari KAI.

Di kalangan Prama dan Prami KAI terdapat urban legend penumpang misterius yang naik dari Stasiun Tegal.

Menurut cerita urban legend ini berawal dari kejadian mistis seorang Prami di Stasiun Tegal.

Saat itu Prami tersebut bertugas di KA eksekutif dan bisnis Harina jurusan Surabaya-Bandung.

KA Harina berangkat Pasar Turi Surabaya pukul 6 sore dan sampai di stasiun tujuang sekira pukul 5 pagi.

KA Harina akan berhenti pada setidaknya sembilan stasiun di luar stasiun keberangkatan dan tujuannya.

Yakni Stasiun Cikampek, Stasiun Cirebon, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Semarang Tawang.

Serta Stasiun Ngrombo, Stasiun Cepu, Stasiun Bojonegoro, dan Stasiun Lamongan.

Kemudian saat sampai di Stasiun Tegal di malam hari ada penumpang tambahan yang naik.

Penumpang tersebut menempati kursi 13D.

Memang sebelum menjalankan tugas, prami tersebut telah diingatkan oleh seniornya untuk berhati-hati saat berhenti di Stasiun Tegal.

Prami tersebut harus bertanya pada kondektur apakah ada penumpang yang naik dan turun di Stasiun Tegal.

Pasalnya kerap ada penumpang misterius yang naik dan duduk di single seat 13D.

Pasalnya disinyalir penumpang tersebut adalah sosok bermuka rata.

Penumpang tersebut akan duduk di kursi 13D dari Stasiun Tegal membelakangi gerbong dan menghadap TV. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved