Berita Jepara
Cegah Banjir di Jepara saat Musim Hujan, Sungai SWD I dan II Mulai Dikeruk
Normalisasi Sungai SWD I dan SWD II di Kabupaten Jepara telah berlangsung. Sejumlah alat berat sudah ditempatkan di sisi sungai
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Normalisasi Sungai SWD I dan SWD II di Kabupaten Jepara telah berlangsung.
Sejumlah alat berat sudah ditempatkan di sisi sungai untuk mengeruk sedimen sungai tersebut. Selain itu juga sejumlah truk berlalu lalang mengangkut tanah hasil kerukan.
Aktivitas kesibukan itu terlihat di area Sungai SWD II di Desa Guwosobokerto, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Aktivitas pengerukan itu berkangsung sejak pagi hingga sore.
Proyek normalisasi sungai ini berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Lembaga ini berada di bawah naungan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Pemali Juana, Mustafa menyampaikan, pengerukan ini dilakukan untuk meminimalisir risiko banjir. Seperti diketahui, limpasan air dari Sungai SWD I dan SWD II kerap membuat permukiran warga di sekitar sungai mudah tergenang. Untuk itu, pihaknya menormalisasi dua sungai tersebut agar bisa menampung debit air yang lebih banyak. Di sisi lain, kerawanan banjir bisa lebih berkurang.
“Setidaknya risiko banjir bisa berkurang 60 persen,” kara Mustafa kepada tribunmuria.com, Selasa (14/11/2023).
Dia mengungkapkan, normalisasi atau pengerukan sedimen sungai sudah berlangsung sejak Oktober 2023, bulan lalu. Pengerukan ini dilaksankan hingga ke hilir. Direncanakan normalisasi SWD I dan II rampung pada tahun depan, Oktober 2024.
Saat ini progres pengerukan di Sungai SWD I baru mencapai 2, 8 persen. Sementara di Sungai SWD II sudah mencapai 25, 9 persen.
Menurut Mustafa, pengerukan ini dilakukan di titik yang tidak ada masalah. Pasalnya, beberapa titik pengerukan masih terkendala keberadaan bangunan milik warga di bantaran dan tanggul. Hal itu terjadi area Sungai SWD II di tiga desa di Kecamatan Kedung, yakni Desa Tedunan, Karangaji, dan Kedungmalang.
Permasalahan sterilisasi bangunan sedang dalam proses penyelesaian dengan Pemkab Jepara. Sementara area yang tidak terdapat masalah langsung dikeruk.
“Langsung kita kerjakan normalisasi. Alat-alatnya kami siapkan,” imbuhnya.
Mustafa menyatakan penanganan banjir di Jepara dilakukan secara maksimal. Penanganan ini dilakukan dari hulu ke hilir. Sehingga risiko banjir di area rawan bisa jauh berkurang.
Selama ini desa-desa yang dilintasi Sungai SWD I, seperti tiga desa di Kecamatan Welahan, Desa Gedangan, Welahan, Kedungsarimulyo serta Desa Dorang di Kecamatan Nalumsari menjadi langganan banjir. Diharapkan tingkat kerawanan di area itu berkurang.
“Meski tidak menghilangkan banjir 100 persen. Kita sudah meminimalisir,” tandasnya.
Warga Demo Pembangunan Gardu Induk PLN, Ini Tanggapan Pemdes Tunggulpandean Jepara |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Truk vs Vario di Jepara: Pemotor Melaju Terlalu Kanan Hingga Adu Banteng |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Proses Tambang Galian C Desa Geneng Tanpa Izin |
![]() |
---|
75 Calon Siswa SR Rintisan di Jepara Akan Ikuti MPLS Mulai 30 September |
![]() |
---|
Silaturahmi Bupati Jepara dengan Ulama, Menekankan Pentingnya Persatuan Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.