Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Mbak Ita Minta LPMK Ikut Monitoring Persoalan Sosial Masyarakat di Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) turut monitoring persoalan sosial.

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri Pengukuhan dan Rapat Kerja Forum LPMK Kota Semarang Periode 2023-2028, Kamis (16/11/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) turut monitoring persoalan sosial masyarakat di wilayahnya masing-masing. 

Ita, sapaannya, mengatakan, LPMK harus terus bersinergitas dengan camat dan lurah di wilayahnya untuk mendukung program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.  

"Program LPMK satu paket dengan Lurah, Camat, RT, RW karena LPMK itu berisi tokoh masyarakat. Sehingga kami mohon tidak hanya di kemiskinan extreme tapi juga ada masalah stunting dan ketahanan pangan, pengendalian inflasi dan juga investasi,” papar Ita, saat Pengukuhan dan Rapat Kerja Forum LPMK Kota Semarang Periode 2023-2028, Kamis (16/11/2023). 

Baca juga: Sukseskan Program Kerja LPMK, Dosen Fakultas Ekonomi USM Berikan Penyuluhan

Ita menyebut, saat ini ada sekitar 200 warga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Pihaknya juga masih berupaya mengentaskan permasalahan itu dengan salah satu upaya yakni pemberian pendidikan gratis. 

“Kemiskinan extreme sudah mulai turun yang terakhir kami rapat review satu bulanan kemarin dari data ada 200-an jiwa yang masuk dalam kategori kemiskinan extreme," katanya. 

Lebih lanjut, Ita memaparkan, ada beberapa yang sudah dicek termasuk pendidikan.

Ada 30 anak dari keluarga miskin ekstrem yang bersekolah di madrasah.

Pemkot telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menyerahkan bantuan beasiswa. 

Selain persoalan kemiskinan ekstrem, Ita juga berharap, LPMK ikut berperan menjaga dan mencegah terjadinya kekerasan kepada perempuan termasuk pelecehan seksual kepada anak.

"Serta kekerasan yang paling penting juga masalah perempuan karena di wilayah beliau langsung dengan kewilayahan banyak kejadian salah satunya adalah kekerasan perempuan dan juga kekerasan seksual ada juga menimpa anak kita. Sehingga saya mohon tokoh masyarakat membantu monitoring kewilayahan,” terangnya.  

Baca juga: LPMK Kota SemarangSebut Perlu Perwal Jika Akan Kerjasama Peningkatan PAD

Sementara itu, Ketua Forum LPMK Kota Semarang, Ahmad Fuad memastikan bakal menjalankan program-program kerja serta mendukung program prioritas Pemkot Semarang.

Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga kewilayahannya termasuk mengantisipasi permasalahan kekerasan kepada perempuan dan anak. 

“Kami juga akan membantu Pemkot dalam menangai permasalahan seperti stunting, kemiskinan dan juga KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Sekarang sudah JPPA (Jaringan Pelindung Perempuan dan Anak) namun belum semuanya di tiap kelurahan ada tapi kita harapkan secepatnya bisa terpenuhi semua," tuturnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved