Berita Banyumas
Desa Melung dan Karangkemiri Bersinar di Lomba Desa Wisata Nusantara 2023
Alhamdulillah, Desa Melung di Kecamatan Kedungbanteng, berhasil masuk 15 besar kategori I Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Dua desa di Kabupaten Banyumas masuk dalam 15 besar Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023.
Lomba tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Wardoyo, menyatakan bahwa Desa Melung dan Desa Karangkemiri berhasil masuk dalam kategori tersebut.
"Alhamdulillah, Desa Melung di Kecamatan Kedungbanteng, berhasil masuk 15 besar kategori I Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang, sementara Desa Karangkemiri di Kecamatan Karanglewas, masuk kategori II Desa Maju/Mandiri," ujarnya kepada Tribunjateng.com, pada Jumat (17/11/2023).
Informasi ini didapatkan dari Pengumuman 15 Besar Kategori I: Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang dan 15 Besar Kategori II: Desa Maju/Mandiri Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 Nomor 1251/PDP.01.03/XI/2023, yang diterbitkan pada 15 November 2023.
Wardoyo menjelaskan bahwa pengkategorian dalam lomba ini merujuk pada kategori desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yaitu desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, desa maju, dan desa mandiri.
Dari kelima kategori desa tersebut, dalam Lomba Desa Wisata Nusantara, diadakan dua kategori, yaitu Kategori I Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang dan Kategori II Desa Maju/Mandiri.
Wardoyo mengakui bahwa terdapat banyak aspek penilaian dalam lomba ini, tetapi yang paling menonjol adalah pengelolaan desa wisata di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Khusus untuk Desa Melung, selain memiliki destinasi wisata Pagubugan, juga terdapat Rumah Singgah Maria. Hal ini menunjukkan adanya kerukunan umat beragama dalam pengelolaan objek wisata," terangnya.
Sementara itu, Desa Karangkemiri dinilai memiliki keunggulan dalam pengelolaan yang baik dan penataan kawasan wisatanya. Dalam hal ini, Desa Karangkemiri mengembangkan wahana wisata edukasi dan outbound "Candi" yang dikelola oleh BUMDes setempat.
Meskipun pada awalnya ada dua desa lain, yaitu Panembangan di Kecamatan Cilongok dan Pancasan di Kecamatan Ajibarang, yang masuk dalam 45 besar, namun dalam penilaian akhir, hanya Melung dan Karangkemiri yang berhasil masuk dalam 15 besar untuk masing-masing kategori.
Banyumas menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berhasil menembus 15 besar untuk dua kategori dalam lomba tersebut, sementara kabupaten lain hanya berhasil masuk dalam satu kategori.
Wardoyo menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara Dinporabudpar Kabupaten Banyumas dan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) setempat dalam pengembangan dan pembinaan desa wisata di wilayah tersebut.
Sinergi antara Dinporabudpar dan Dinsospermades menjadi salah satu fokus penilaian, terutama mengingat bahwa dua desa wisata tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyumas. (jti)
Cuaca Masih Labil, Warga Banyumas Diminta Waspada Hujan Sedang-Lebat hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Profesor, Unsoed Telah Rekomendasikan Sanksi ke Kemdiktisaintek |
![]() |
---|
Sudah Dibuka Sejak Sabtu, Segini Tarif Parkir Resmi di Kolam Retensi Purwokerto |
![]() |
---|
Api Lahap 3 Rumah dan 3 Kendaraan di Candinegara Banyumas, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran |
![]() |
---|
Ramai Dugaan Pungutan Laptop di SMPN 1 Gumelar Banyumas, Dindik dan Kepsek Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.