Duduk Sebelahan, Puan Pastikan Tak Ada Huru-hara dengan Jokowi
Saat Courtesy Call anggota parlemen MIKTA di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11), Puan tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menegaskan, dirinya tetap menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), meski marak "huru-hara" politik yang tengah ramai diperbincangkan, termasuk isu keretakan hubungan karena majunya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Puan ketika bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11). "Pertemuan dengan Pak Jokowi berjalan dengan baik, lancar, nyaman. Dan enggak ada huru-hara yang seperti disampaikan. Kami tenang-tenang saja,” katanya, dalam keterangannya.
Adapun, kedatangan Puan ke Istana Merdeka itu dalam rangka Courtesy Call anggota parlemen MIKTA dengan Presiden Jokowi sebelum pembukaan MIKTA Speakers’ Consultation yang ke-9.
MIKTA merupakan grup negara-negara middle power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.
Di Istana Kepresidenan, Puan memandu pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua National Assembly Korea Selatan Kim-Jin Pyo, Ketua Grand National Assembly Turki Numan Kurtulmu, Wakil Ketua Senat Australia Andrew McLachlan, dan untuk pimpinan parlemen Meksiko diwakili oleh Sekretaris Parlemen, Fuesanta Guerrero Esquivel.
Saat Courtesy Call, Puan tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi. Dalam keterangan tersebut, disebutkan bahwa Puan dan Jokowi berbincang hangat dan saling melempar senyum.
Menurut Puan, tak ada alasan khusus mengapa ia dan Jokowi duduk berdampingan. “Duduknya bersebelahan karena saya samping-sampingan dengan Pak Presiden, yang lainnya duduk sebelah kanan dan kiri. Bicaranya khusus Forum MIKTA,” tutur Ketua DPR RI itu.
Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama antara Puan dan Jokowi, usai tensi politik yang tinggi menjelang pilpres 2024, dengan munculnya isu keretakan PDI Perjuangan dengan Jokowi.
Hal tersebut menyusul keputusan Gibran maju sebagai cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM). Padahal, PDI Perjuangan selaku partai tempat Jokowi dan Gibran bernaung mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Bahkan, keluarga Presiden ke-7 Indonesia itu berbondong-bondong menyeberang ke kubu Prabowo Subianto alih-alih mendukung Ganjar Pranowo di pilpres 2024.
Di sisi lain, PDI Perjuangan dan Jokowi belum menjalin komunikasi. Namun, hal itu disebut hanya karena adanya kesibukan.
"Memang Pak Jokowi sibuk terus, pulang dari mana, jadi saya rasa sampai saat ini belum ada komunikasi," ujar Bendahara Umum PDI Perjuangan, Olly Dondokambey, kepada Tribunnews, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/11).
Sejauh ini, dia meambahkan, PDI Perjuangan berkomunikasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu melalui kader-kadernya yang berada di Kabinet Indonesia Maju. "Kan anggota PDIP masih banyak di kabinet, tentu komunikasi lewat mereka," tuturnya.
Walaupun Jokowi disinyalir tak sejalan dengan PDI Perjuangan di pilpres 2024, partai akan tetap mendukung masa kepemimpinan Presiden sampai masa jabatannya berakhir.
Olly menyatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menginstruksikan para kader untuk menentang Jokowi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.