Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bocah SD Motoran Madura Jakarta

Pertama Kali Bocah SD Naik Motor Dari Madura-Jakarta Tanpa Helm, Cuma Pakai Google Maps

Terungkap cara bocah sekolah dasar (SD) asal Sampang, Madura bisa menempuh perjalanan hingga Tengaran, Kabupaten Semarang karena dicegat polisi

|
Editor: raka f pujangga

Anggotanya tak mengira bahwa dua bocah itu berangkat dari Madura.

Polisi kemudian mengamankan mereka ke Mapolsek Tengaran.

“Setelah kami mintai keterangan, ternyata mereka mau ke Jakarta tanpa seizin orangtuanya,” kata AKP Supeno kepada tribunjateng.com, Selasa (21/11/2023).

MZ merupakan siswa SDN Penggarengan 2, Kabupaten Sampang.

Sedangkan, D bersekolah di MI Mitakhul Ulum di kabupaten yang sama.

Kedua anak itu berniat menuju ke Jakarta untuk menemui temannya.

Mereka menggunakan Google Maps untuk mengetahui rute perjalanannya.

Mereka juga membawa uang saku sebesar Rp 100.000.

AKP Supeno menambahkan, pihaknya langsung menelepon keluarga kedua anak tersebut yang berada di Sampang.

Kini, mereka berdua telah dijemput keluarganya dan pulang ke rumah masing-masing.

Kapolsek mengimbau para orangtua untuk terus mengawasi anak-anaknya.

“Jika belum cukup umur, jangan diperbolehkan mengendarai motor, apalagi dibelikan motor,” pungkas dia.

Rangkuman Fakta

Inilah delapan fakta kisah bocah masih SD nekat motoran dari Madura ke Jakarta:

  1. Usia Anak-anak yang Nekat: Fakta bahwa dua anak berusia 12 tahun nekat melakukan perjalanan ke Jakarta dengan sepeda motor.
  2. Kesiapan yang Minim: Kedua anak ini berangkat tanpa persiapan yang matang, hanya membawa uang sebesar Rp 100 ribu dan pakaian terbatas. 
  3. Pengetahuan  Rute dengan Google Map: Inisiatif anak-anak menggunakan Google Map (GPS) untuk menentukan rute perjalanan
  4. Diamankan oleh Polisi: Kedua anak ini dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang.
  5. Tujuan Awal  Hanya Ingin Bertemu Teman: Tujuan mereka ke Jakarta ternyata hanya untuk bertemu teman sebayanya yang sering berkomunikasi melalui telepon.
  6. Keluarga Bereaksi Cepat: Keluarga kedua anak ini merespon dengan cepat ketika mendengar tentang perjalanan nekat mereka.
  7. Mediasi oleh Kepolisian: Setelah dijemput oleh keluarga, kedua anak ini dibawa ke Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.
  8. Pesan dari Kapolsek: Kapolsek Pangarengan menekankan pentingnya peran orangtua dalam menjaga anak-anak mereka. Ini menjadi pesan yang relevan dan dapat menjadi pembelajaran bagi orangtua dan masyarakat pada umumnya.

(*)

Artikel ini sudah tayang di Tribunmadura.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved