Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

PIP Mulai Bidik Pembiayaan Sektor Pertanian

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mulai membidik pembiayaan usaha mikro di bidang pertanian. Dikatakan Direktur Utama PIP Ismed Saputra

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
idayatul rohmah
Konferensi pers Rakor Penyalur 2023 - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) kembali menggelar Rakor Penyalur 2023. Acara tersebut bakal digelar di PO Hotel Semarang, Selasa (21/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mulai membidik pembiayaan usaha mikro di bidang pertanian. Dikatakan Direktur Utama PIP Ismed Saputra, saat ini pembiayaan kredit untuk sektor pertanian masih sangat kecil.

Disebutkan, pembiayaan di sektor pertanian baru sekitar 24 persen. Untuk itu sebagai langkah awal pihaknya melakukan piloting atau uji coba pembiayaan pertanian di wilayah kabupaten Kendal.

"Peraturannya memang sedang dalam proses, tetapi coba piloting di Kabupaten Kendal. Jadi nanti peraturannya sudah keluar, kami sudah ada ilmunya," ungkap Ismed saat di Semarang, Senin (20/11/2023).

Menurut Ismed, pembiayaan akan diberikan kepada ekosistem pertanian yang telah terbentuk, seperti offtaker atau penyedia bibit pertanian.

"Terutama yang melalui ekosistem pastinya di dalam kelompok masyarakat sudah ada atau tidak Kita bangun ekosistemnya. Di situ ada pertanian pada mitra yang menjadi Offtekernya atau mungkin bisa yang menyediakan bibit atau seterusnya," terangnya.

Ismed di sisi itu menambahkan, sejauh ini penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) sebesar Rp.34,9 triliun kepada 9,46 juta debitur di 509 kebupaten/kota di Indonesia.

Adapun dari jumlah tersebut sebanyak Rp 4,8 triliun disalurkan di wilayah Jawa Tengah untuk 1,33 juta debitur.

Menurutnya, PIP terus memperluas jangkauan untuk memberikan pembiayaan bagi usaha ultra mikro di Jawa Tengah.

Ismed mengatakan, sektor paling banyak mendapatkan pembiayaan selama ini adalah perdagangan dan jasa. Namun demikian pihaknya akan memperluas pembiayaan ke sector lain seperti pertanian dan ekonomi kreatif.

"Kami tidak membatasi sektor apa saja, tapi kami coba untuk pertanian dan ekonomi kreatif," tambahnya.

Sementara itu, kedepan pihaknya akan  mengembangkan skema baru, dimana plafon pinjaman akan dinaikkan dari maksimal Rp.20 juta menjadi Rp.100 juta.

"Jadi ini masih diproses dari PIP ke Mentri ke keuangannya , plafon yang disampaikan 20 juta jadi kedepannya direncanakan unipro bisa sampai 100 juta," ujar Ismed.

Selain itu PIP juga akan mengembangkan pembiayaan direct landing, dimana PIP bekerjasama dengan mitra bukan bank langsung memberikan kredit ke debiturnya. Diharapkan dengan skema ini maka beban bunga akan menjadi lebih rendah.

"Diharapkan dengan direct lending itu maka bunganya bisa rendah, karena bisa ditekan dengan mitranya," imbuhnya.(idy)

Baca juga: Thank You Coach Josep Gombau - Kata Perpisahan Persebaya Surabaya Jelang Lawan PSIS Semarang

Baca juga: Puisi Meretas di Atas Batas Remy Sylado

Baca juga: Target Tinggi Debut Risto Vidakovic Sebagai Pelatih PSS Sleman: Lawan Barito Putera Wajib Menang

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Streaming Argentina vs Venezuela Piala Dunia U17 2023, Tayang di Indosiar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved