Berita Jateng
PIP Mulai Bidik Pembiayaan Sektor Pertanian
Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mulai membidik pembiayaan usaha mikro di bidang pertanian. Dikatakan Direktur Utama PIP Ismed Saputra
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mulai membidik pembiayaan usaha mikro di bidang pertanian. Dikatakan Direktur Utama PIP Ismed Saputra, saat ini pembiayaan kredit untuk sektor pertanian masih sangat kecil.
Disebutkan, pembiayaan di sektor pertanian baru sekitar 24 persen. Untuk itu sebagai langkah awal pihaknya melakukan piloting atau uji coba pembiayaan pertanian di wilayah kabupaten Kendal.
"Peraturannya memang sedang dalam proses, tetapi coba piloting di Kabupaten Kendal. Jadi nanti peraturannya sudah keluar, kami sudah ada ilmunya," ungkap Ismed saat di Semarang, Senin (20/11/2023).
Menurut Ismed, pembiayaan akan diberikan kepada ekosistem pertanian yang telah terbentuk, seperti offtaker atau penyedia bibit pertanian.
"Terutama yang melalui ekosistem pastinya di dalam kelompok masyarakat sudah ada atau tidak Kita bangun ekosistemnya. Di situ ada pertanian pada mitra yang menjadi Offtekernya atau mungkin bisa yang menyediakan bibit atau seterusnya," terangnya.
Ismed di sisi itu menambahkan, sejauh ini penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) sebesar Rp.34,9 triliun kepada 9,46 juta debitur di 509 kebupaten/kota di Indonesia.
Adapun dari jumlah tersebut sebanyak Rp 4,8 triliun disalurkan di wilayah Jawa Tengah untuk 1,33 juta debitur.
Menurutnya, PIP terus memperluas jangkauan untuk memberikan pembiayaan bagi usaha ultra mikro di Jawa Tengah.
Ismed mengatakan, sektor paling banyak mendapatkan pembiayaan selama ini adalah perdagangan dan jasa. Namun demikian pihaknya akan memperluas pembiayaan ke sector lain seperti pertanian dan ekonomi kreatif.
"Kami tidak membatasi sektor apa saja, tapi kami coba untuk pertanian dan ekonomi kreatif," tambahnya.
Sementara itu, kedepan pihaknya akan mengembangkan skema baru, dimana plafon pinjaman akan dinaikkan dari maksimal Rp.20 juta menjadi Rp.100 juta.
"Jadi ini masih diproses dari PIP ke Mentri ke keuangannya , plafon yang disampaikan 20 juta jadi kedepannya direncanakan unipro bisa sampai 100 juta," ujar Ismed.
Selain itu PIP juga akan mengembangkan pembiayaan direct landing, dimana PIP bekerjasama dengan mitra bukan bank langsung memberikan kredit ke debiturnya. Diharapkan dengan skema ini maka beban bunga akan menjadi lebih rendah.
"Diharapkan dengan direct lending itu maka bunganya bisa rendah, karena bisa ditekan dengan mitranya," imbuhnya.(idy)
Baca juga: Thank You Coach Josep Gombau - Kata Perpisahan Persebaya Surabaya Jelang Lawan PSIS Semarang
Baca juga: Puisi Meretas di Atas Batas Remy Sylado
Baca juga: Target Tinggi Debut Risto Vidakovic Sebagai Pelatih PSS Sleman: Lawan Barito Putera Wajib Menang
Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Streaming Argentina vs Venezuela Piala Dunia U17 2023, Tayang di Indosiar
Gubernur Luthfi Dikukuhkan Sebagai Bapak Komite Pecinta Alam |
![]() |
---|
China Siap Gelontorkan Investasi untuk Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa |
![]() |
---|
Pomnas 2025 Diikuti 3.065 Atlet Mahasiswa, Gubernur Jateng: Ajang Silaturahmi, Merangkai Persatuan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.