Berita Banyumanik
Warga Tanjungsari Sumurboto Protes Akses Jalan Ditutup Tembok, Ini Alasan Warga Perumahan SBI
Warga Tanjungsari RW 02 melayangkan aksi protes karena akses jalan yang ditutup tembok oleh warga Perumahan Srondol Bumi Indah (SBI)
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Warga Tanjungsari RW 02 melayangkan aksi protes karena akses jalan yang ditutup tembok oleh warga Perumahan Srondol Bumi Indah (SBI) Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Senin (20/11).
Pada tembok itu terdapat spanduk bertuliskan, "Akses jalan ini ditutup berdasarkan kesepakatan antara RW II dengan RW V yang dimediasikan Polrestabes Semarang pada 31 Oktober 2023".
Pada permukiman itu terdapat sejumlah kos-kosan dan SD Bina Insani. Warga merasa dirugikan karena harus memutar lewat jalan lain jika akan beraktivitas.
Warga Tanjungsari, Dwi Lestari mengatakan, keberadaan akses jalan itu sudah ada sejak lama.
"Sekarang kalau mau ke Puskesmas harus memutar lewat jalan lain terlebih dahulu," ujarnya.
Dirinya mengaku terkejut ketika akses jalan itu sudah tertutup tembok.
Dikatakannya, pemukiman di tempatnya sudah ada sebelum didirikan komplek Perumahan SBI. Bahkan dirinya sudah menjadi menghuni di kampung itu sebelum ada SBI.
"Kami berharap jalan itu dibuka kembali," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan SD Bina Insani, Didas Turijanarko mengatakan, selama ini siswa melewati jalan tersebut untuk menuju akses ke sekolah.
Didas mengaku selama ini telah mendapat izin pihak Perumahan SBI untuk dijadikan akses SD Bina Insani.
Pihaknya telah diizinkan sejak tahun 2005.
"Kami juga sudah izin memasang papan arah, baik melalui pintu ini dan yang satunya yang lain. Karena jalan ditutup tembok, banyak yang kecele," ujarnya.
Sementara itu, warga Perumahan SBI RW 5 berdalih pembangunan tembok yang menutup akses jalan perkampungan Tanjungsari RW 02 karena geram terkait portal perumahannya yang sudah dua kali dirusak oleh warga RW 2.
Ketua RW 5 Eddy Susanto menerangkan, pihaknya telah berupaya merangkul warga di kampung sebelah agar bisa hidup berdampingan.
Ia pun menceritakan pembangunan tembok tersebut telah melalui serangkaian proses mediasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.