Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas Lepas 12 Sandera Lagi dan Israel Bebaskan 30 Tahanan

Hamas membebaskan 12 sandera lagi dari Jalur Gaza pada Selasa (28/11/2023), ditukar dengan tahanan Palestina.

Israel Army / AFP
Gambar selebaran ini dirilis oleh tentara Israel, menunjukkan mantan sandera Irlandia-Israel berusia 9 tahun Emily Hand memeluk ayahnya di sebuah rumah sakit di Israel setelah dibebaskan oleh Hamas, di tengah operasi pertukaran sandera terhadap tahanan antara Hamas dan Israel, pada bulan November 26 November 2023. 

TRIBUNJATENG.COM, JALUR GAZA - Gencatan senjata di Gaza diperpanjang.

Hamas membebaskan 12 sandera lagi dari Jalur Gaza pada Selasa (28/11/2023), ditukar dengan tahanan Palestina.

Kantor Perdana Menteri Israel merinci dari 12 orang tersebut, 10 sandera berasal dari Israel, sedangkan sisanya adalah warga Thailand.

Baca juga: Hamas Lepas 11 Sandera dan Israel Bebaskan 33 Tahanan di Hari Keempat Gencatan Senjata

Militer Israel mengatakan para sandera diserahkan Hamas kepada Palang Merah dan telah berada di dalam wilayah Israel.

Layanan penjara Israel kemudian mengatakan bahwa 30 tahanan Palestina dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Seorang tahanan Palestina yang baru dibebaskan digendong
Seorang tahanan Palestina yang baru dibebaskan digendong dalam seremoni penyambutan tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, dalam sebuah upacara penyambutan di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, pada tanggal 28 November 2023. Layanan penjara Israel mengatakan bahwa 30 tahanan Palestina dibebaskan pada 28 November 2023 di bawah ketentuan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Pengumuman ini muncul setelah 10 sandera Israel dibebaskan di wilayah Palestina di bawah kesepakatan tersebut, bersama dengan dua warga negara Thailand. (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Seorang jurnalis AFP menyaksikan beberapa pasukan Hamas dan lainnya dari Jihad Islam menyerahkan para sandera kepada para pejabat Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Para tokoh internasional memuji tercapainya perpanjangan jeda pertempuran dan pembebasan tawanan lagi sebagai sebuah harapan dalam konflik yang telah pecah sejak 7 Oktober tersebut.

Israel dan Hamas sempat saling menuduh satu sama lain telah melanggar gencatan senjata yang diperpanjang dalam insiden-insiden pada Selasa.

Namun, para pejabat Qatar yang menjadi penengah dalam konflik itu mengatakan, bahwa hal ini tidak membuat gencatan senjata keluar dari jalurnya.

Ketika perpanjangan dua hari gencatan senjata akan berlangsung mulai Selasa, kepala intelijen AS dan Israel telah berada di Doha, ibu kota Qatar.

Seorang sumber yang diberi penjelasan tentang kunjungan mereka, menyebut pejabat tinggi AS dan Israel tersebut kemungkinan akan membahas "fase berikutnya" dari kesepakatan gencatan senjata.

Juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan bahwa warga Israel yang dibebaskan pada Selasa terdiri dari sembilan perempuan dan seorang anak perempuan.

Mereka termasuk seorang warga negara ganda Filipina dan dua warga negara ganda Argentina.

Israel dan Hamas berada di bawah tekanan internasional untuk tidak kembali berperang habis-habisan saat gencatan senjata terbaru berakhir pada Kamis (30/11/2023).

Dua warga Thailand dibebaskan sebagai tambahan dari 10 warga Israel di bawah ketentuan kesepakatan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved