Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pernah Mati Suri dan Dikubur 40 Hari, Bang Jabo Kini Sedekah Pempek untuk Yatim dan Duafa Tiap Hari

"Waktu sekolah di Jogja dulu, saya sempat kecelakaan, mati suri. Sudah dikubur 40 hari, alhamdulillah Allah masih sayang, masih cinta sama saya.

GOOGLE
Ilustrasi makam 

Mati suri

Namun, ijazah SD sampai SMA hilang akibat banjir hingga akhirnya turun ke jalan.

"Dengan seperti itu, kan saya berpikir bagaimana saya mau lamar kerja, otomatis saya cari kerja sendiri dengan kemampuan dan kebisaan yang saya punya," tuturnya.

"Akhirnya saya turun ke jalanan untuk mengekspresikan apa yang saya bisa, saya mampu.

Daripada saya bengong, nganggur, nebeng sama orang tua malu, saya cari uang sendiri," sambung dia.

Bang Jabo dulu berpindah-pindah sekolah sejak SD sampai SMA karena pekerjaan orang tua.

Mulai dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta hingga kembali ke Ibu Kota.

Almarhum ayahnya adalah wiraswasta, sedangkan sang ibu pernah bekerja di apotek.

"Waktu sekolah di Jogja dulu, saya sempat kecelakaan, mati suri. Sudah dikubur 40 hari, alhamdulillah Allah masih sayang, masih cinta sama saya.

Saya dikasih kehidupan kembali biar bisa hidup dan berbakti kepada orang tua sampai sekarang," ucapnya.

Selama di jalanan, apapun bang Jabo lakukan untuk bisa bertahan hidup.

Masuk TV

"Sampai akhirnya saya terjerumus ke dunia hitam, kelam, hidup enggak jelas. Sampai saya jadi biang kerok, seram, momok masyarakat," tutur dia.

"Waktu masih ada keributan dulu di Kebayoran Lama, waktu Madura sama Betawi pada bunuh-bunuhan, itu saya sampai masuk TV, saya sampai malu. Kalau nengok ke belakang sedih saya," lanjutnya.

Sampai akhirnya, pada 2018 bang Jabo bertemu dengan seseorang yang disebutnya Pak Panji.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved