Berita Batang
Pemkab Batang Ajak Kelompok Penghayat Jaga Kondusifitas Wilayah di Tahun Politik
Pemkab Batang melalui Disdikbud Kabupaten Batang menggelar sosialisasi pembinaan penghayat terhadap ketuhanan yang maha esa
Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Pemkab Batang melalui Disdikbud Kabupaten Batang menggelar sosialisasi pembinaan penghayat terhadap ketuhanan yang maha esa di Hotel Sedang Sari Kabupaten Batang, Kamis (30/11/2023).
Ada sebanyak 40 orang perwakilan kelompok di antaranya Sapta Dharma, Tunggul Sabdo Jati, Taweroh Jawa Jawata, Kapribaden, Cahya Buana, Esti Kasampurnan, dan Trati Putih.
"Tujuan sosialisasi untuk saling berkomunikasi bersama-sama Pemkab Batang dan masyarakat menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Batang, apalagi menjelang tahun politik," tutur Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.
Lebih lanjut, Lani mengatakan, kelompok penghayat bagian dari Kabupaten Batang karena bisa bersikap toleransi antar umat beragama dan dijaga dengan baik agar tidak mudah terpecah belah.
"Jangan sampai terjadi perpecahan karena adanya perbedaan dukungan, oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa dalam berdemokrasi memiliki pandangan politik yang berbeda dan persaudaraan tetap dijaga, apalagi di Kabupaten Batang selama ini kelompok penghayat bisa damai dan tidak ada gejolak yang ditimbulkan," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan penghayat kepercayaan memiliki peran yang sama seperti masyarakat lain pada umumnya.
"Karena itu, mereka diharapkan dapat menjadi contoh dalam menjaga kedamaian dan kondusivitas dengan sudut pandang kepercayaan dan udah-mudahan para penghayat di Kabupaten Batang berpartisipasi aktif pada hajatan lima tahunan tersebut karena mereka memiliki hak suara," harapnya.
Kepala Disdikbud Kabupaten Batang Bambang Suryantoro mengatakan sosialisasi ini sebagai wadah pembinaan bagi kelompok penghayat supaya kondusifitas terjaga di Kabupaten Batang.
"Kami terus berikhtiar untuk memperkuat kesempatan sekaligus memberikan akses yang sama kepada penghayat kepercayaan untuk mendapatkan layanan pendidikan, termasuk layanan pendidikan agama atau kepercayaan sesuai dengan yang dianut di setiap satuan pendidikan, tanpa ada paksaan untuk mengamalkan kepercayaan tertentu,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bambang menyebut perlu sinkronisasi dan kolaborasi secara berkesinambungan antara Pemkab Batang dengan Majelis Luhur Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) agar komunikasi dan diseminasi informasi dapat berjalan dengan baik.
"Kolaborasi tersebut salah satunya dengan memberikan kemudahan layanan pendidikan dan pembuatan e-KTP untuk dokumen kependudukannya," jelasnya.
Sementara itu, Ketua MLKI Kabupaten Batang Kasdiun mengatakan dengan adanya sosialisasi ini pihaknya siap mendukung program-program yang dilakukan oleh Pemkab Batang dengan menjaga kondusifitas.
"Penghayat di Kabupaten Batang sendiri sebenernya sudah ada sejak lama sekali turun temurun dari nenek buyut kami,"pungkasnya.(din)
Ekonomi Batang Tumbuh 7,49 Persen, Pemkab Dorong Penguatan Stabilitas Daerah |
![]() |
---|
Investasi Rp205 M! Pabrik Sol Sepatu Tiongkok Resmi Beroperasi di Batang, Serap 1.150 Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Bupati Faiz Merespon Kasus Dugaan Malpraktik di RSUD Kalisari Batang: Kejadian Tahun Lalu |
![]() |
---|
"Saya Dijauhi" Kisah Mistono Korban Salah Vonis HIV, Kencing Berdarah Ternyata Ada Selang di Tubuh |
![]() |
---|
Penderitaan Mistono Karena Salah Divonis HIV RSUD Batang, Dijauhi Keluarga Tubuh Terus Melemah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.