Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Latihan Silat Berujung Hilangnya Nyawa di Karanganyar, Ada 16 Adegan

Jajaran Satreskrim Polres Karanganyar menggelar rekonstruksi kasus kematian pesilat, Wildan Ahmad (14)

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Agus Iswadi
Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyanto. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Jajaran Satreskrim Polres Karanganyar menggelar rekonstruksi kasus kematian pesilat, Wildan Ahmad (14) warga Lingkungan Manggung Kelurahan Cangakan Kecamatan/Kabupaten Karanganyar

Seperti diberitakan sebelumnya, Wildan pelajar kelas 9 di SMPN 5 Karanganyar tersebut meninggal dunia setelah mengikuti latihan silat di SDN 2 Cangakan pada Minggu (26/11/2023) sore.

Polisi telah menetapkan lima orang tersangka atas kasus tersebut.

Lima orang pelaku tersebut terdiri dari dua pelaku dewasa, BP (21) dan RS (20) dan tiga pelaku anak berinisial AE (17), HT (16) dan MA (15).

Baca juga: Doweran, Tradisi Turunan yang Renggut Nyawa Pesilat Wildan Ahmad, Korban Alami Luka di Organ Vital

Baca juga: Amalkan 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah Doa Supaya Diberi Kecukupan

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP dan Undang-undang Perlindungan Anak Pasal 76 c dengan ancaman 15 tahun penjara. 

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy melalui Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyanto menyampaikan, pemilihan lokasi rekonstruksi di halaman Satreskrim Polres Karanganyar dikarenakan ada pelaku anak.

Secara keseluruhan ada 16 adegan dalam rekonstruksi yang digelar pada Kamis (30/11/2023). 

"Rekonstruksi digelar untuk menyamakan keterangan saksi dan pelaku. Dari 16 adegan yang diperagakan sudah sesuai. Selanjutkan tinggal pemberkasan untuk kemudian dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Karanganyar," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (1/12/2023). 

Dari hasil rekonstruksi, lanjutnya, masing-masing pelaku melakukan tendangan terhadap korban.

Tendangan tersebut mengenai bagian perut dan punggung.

Berdasarkan fakta dari hasil pemeriksaan saksi, terang Kasatreskrim Polres Karanganyar, pelaku sempat memberikan pertolongan pertama kepada korban saat mengalami sesak nafas. 

"Pelaku memberikan nafas buatan, dikasih minum tapi muntah. Dari halaman SD kemudian dibawa ke teras. Setelah itu korban dibawa ke rumah sakit oleh pelaku, dibonceng menggunakan sepeda motor," terangnya. 

Sementara itu terkait adanya upaya pengaburan kronologi kematian korban, jelas AKP Setiyanto, pelaku menggantikan pakaian bela diri korban dengan pakaian olahraga saat dibawa ke rumah sakit supaya biaya perawatan korban dapat tercover BPJS. (Ais)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved