Unwahas
Unwahas Dampingi UPPKS Sejahtera dalam Peningkatan Mutu dan Diversifikasi Produk Olahan Biji Kopi
Produksi kopi bubuk yang dilakukan oleh UPPKS “Sejahtera” dirasa masih belum maksimal dikarenakan keterbatasan dari teknologi pengolahan kopi
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kecamatan Singorojo merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Kabupaten Kendal.
Tidak hanya memproduksi biji kopi mentah, Kecamatan Singorojo juga memiliki beberapa UMKM yang mengolah biji kopi tersebut menjadi berbagai produk turunan seperti biji kopi sangrai ataupun kopi bubuk.
Salah satu UMKM yang bergerak pada bidang tersebut adalah UPPKS “Sejahtera” yang berlokasi di Dusun Patukan, Desa Ngareanak.
Produksi kopi bubuk yang dilakukan oleh UPPKS “Sejahtera” dirasa masih belum maksimal dikarenakan keterbatasan dari teknologi pengolahan kopi yang dimiliki.
Selain itu, kegiatan produksi ini juga menghasilkan produk sampingan berupa kulit kopi yang akhirnya dianggap hanya sebagai limbah produksi saja.
Hal ini tentu menjadi permasalahan yang harus segera dipecahkan agar UPPKS “Sejahtera” dapat lebih berkembang.
Guna menjawab permasalahan tersebut, Universitas Wahid Hasyim mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema “Peningkatan Mutu dan Diversifikasi Produk Olahan Biji Kopi Dalam Upaya Menuju Green Economy”.
Tim Pengabdian yang diketuai oleh Gilar Pandu Annanto, S.T., M.T. dari Prodi Teknik Mesin dan beranggotakan apt. Ayu Shabrina, M.Farm dari prodi Sarjana Farmasi serta Fandy Indra Pratama, S. Kom., M.Kom.
Dari prodi Teknik Informatika menggelar kegiatan tersebut dari bulan Juni – November 2023 yang meliputi 3 program utama yaitu pengolahan limbah, penguatan produksi, dan penguatan pemasaran.
Program pertama yaitu pengolahan limbah dimana tim Universitas Wahid Hasyim mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi masker lulur.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada UPPKS “Sejahtera” serta Masyarakat Dusun Patukan bahwa kulit kopi yang cenderung dianggap sebagai limbah, ternyata dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
Pelatihan yang dihadiri oleh 40 peserta ini berjalan dengan penuh antusiasme.
Guna mendukung antusiasme peserta, tim juga melakukan pengimplementasian mesin pengering kulit kopi yang kedepannya dapat digunakan oleh UPPKS ataupun warga dalam proses pembuatan produk masker.
Program kedua yaitu penguatan teknologi, tim pengabdian juga melakukan penguatan teknologi produksi berupa pengimplementasian mesin sangrai termotorisasi dan mesin pembubuk kopi yang kedepannya dapat digunakan untuk menggantikan metode produksi sebelumnya yang masih sangat konvensional.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan UPPKS “Sejahtera”.
Unwahas Lepas 220 Mahasiswa KKN Tematik Program WASESA, Dukung Layanan Adminduk Gratis dan Digital |
![]() |
---|
Unwahas Gelar Seminar Nasional, Usulkan KH Sholeh Darat Menyandang Gelar Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Unwahas Gelar Peringatan Nuzulul Quran, Angkat Tema Kedahsyatan Al Quran |
![]() |
---|
Lulus dengan IPK 4.0, Sabila Rusdiana Jadi Wisudawan Terbaik Apoteker Unwahas |
![]() |
---|
Unwahas Semarang Gelar Sumpah Apoteker Ke-27, Nilai Rata-Rata Lulusan Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.