Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Dalam Sepekan Pohon dan Talut Longsor Terjadi di Kabupaten Semarang, Tim Reaksi Cepat Siaga

Hujan lebat mulai sering terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, menyebabkan sejumlah titik menjadi terdampak bencana.

Dok BPBD Kabupaten Semarang/istimewa
EVAKUASI - Anggota BPBD Kabupaten Semarang mengoperasikan ekskavator untuk mengevakuasi material longsoran di Desa Lanjan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jumat (1/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Hujan lebat mulai sering terjadi di wilayah Kabupaten Semarang.

Sejumlah wilayah mulai terdampak bencana, di antaranya tanah, pepohonan yang longsor, serta talut yang jebol.

Sebuah talut di RT 3 RW 3 Dusun Krajan, Desa Doplang, Kecamatan Bawen jebol dan longsor akibat hujan lebat pada Rabu (29/11/2023) malam lalu.

Baca juga: Seorang Tewas Tertimbun Longsor di Magelang, 1 Lainnya Luka Berat

Longsoran material juga sempat melanda atap teras rumah milik Sopiah (74).

Atap teras tersebut hampir seluruhnya ambruk.

Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang kemudian memberikan paket logistik serta warga setempat yang melakukan kerja bakti pembersihan keesokan harinya.

Di lokasi dan waktu yang lain, hujan deras dengan durasi relatif lama juga terjadi pada Jumat (1/12/2023).

Pepohonan bambu di Desa Lanjan, Kecamatan Sumowono longsor hingga menutup Jalan Lanjan, akses Tegalroto-Sumowono.

BPBD Kabupaten Semarang kemudian mengerahkan ekskavator untuk mengevakuasi serta menyingkirkan bambu dari jalan.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan dan langkah-langkah penanganan kebencanaan terkait dampak fenomena pancaroba dan musim hujan.

Alex mengaku bahwa seluruh camat di 19 kecamatan di Kabupaten Semarang telah diajak berkomunikasi untuk membuat grup penanganan bencana di media perpesanan WhatsApp.

Dia menuturkan bahwa tujuannya untuk mempercepat informasi antar wilayah, serta menyebarkan informasi cuaca dari BMKG setiap saat.

“Sehingga camat bisa menindaklanjuti ke desa atau kelurahan masing-masing dengan segera apabila terjadi sesuatu. Tidak lupa juga kami libatkan relawan untuk berkomunikasi baik formal maupun informal,” kata Alex kepada Tribunjateng.com.

Selain upaya eksternal tersebut, lanjut Alex, pihaknya juga telah melakukan persiapan di dalam BPBD sendiri.

Pihak BPBD telah mensiagakan seluruh anggota lengkap, ditambah dengan tim reaksi cepat (TRC) yang selalu berjaga selama 24 jam.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved