Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Aniaya Karyawan di Kendari

Penganiayaan Dokter ES Terhadap Apoteker di Kendari: Tersinggung Percakapan Grup WA Karyawan

Petugas apoteker ini dianiaya oleh dokter tak lama setelah dirinya tiba di tempat kerja, di kawasan Mandonga, Kendari, Sultra.

Editor: deni setiawan
tribunjateng/grafis/bram kusuma
ILUSTRASI kasus penganiayaan. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDARI – Seorang dokter di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap dan ditahan dalam kasus penganiayaan.

Dokter berinisial ES ini disebut telah melakukan penganiayaan terhadap karyawannya, seorang apoteker berinisial ZST.

Adapun dari keterangan korban dan saksi, korban dianiaya bosnya lantaran tersinggung oleh percakapan karyawannya di Grup WhatsApp.

Akibat penganiayaan tersebut, korban sempat tak sadarkan diri dan mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

Baca juga: Brutalnya Orang Tua Siswa di Kendari Aniaya Bocah SD, Kepala Dibenturkan ke Tembok hingga Pendarahan

Baca juga: Langkah Andika Kangen Band Ada Benarnya, di Kendari Siswa SD Tak Sadar Dianiaya Orangtua Teman

Seorang apoteker diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh seorang dokter.

Itu terjadi di Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) dan telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Akun Instagram @Sultra24jam yang memuat postingan tersebut, memberikan keterangan petugas apoteker itu dianiaya oleh dokter tak lama setelah dirinya tiba di tempat kerja, di kawasan Mandonga, Kendari, Sultra.

Sang dokter yang melakukan penganiayaan itu diketahui juga merupakan pemilik dari klinik tersebut.

Melalui unggahan tersebut, penganiayaan itu terjadi diduga karena sang dokter tersinggung dengan percakapan di grup WhatsApp.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (30/11/2023).

Korban berinisial ZST ini mengaku mulanya sampai di kantor sekira pukul 08.00 Wita.

Setibanya di kantor, dia diminta oleh dokter berinisial ES untuk naik ke lantai dua bersama dua asisten lainnya. 

Seusai semuanya sudah berada di lantai dua, ES lantas mengunci pintu dan melakukan penganiayaan ke ZST dengan cara memukul hingga menjambak.

Penganiayaan itu diduga disebabkan lantaran ES tersinggung, dengan obrolan di grup WhatsApp para karyawan yang menyinggungnya.

Baca juga: Penyekapan Remaja di Kendari, 24 Hari Disiksa Perhiasan Diambil hingga Diberi Obat Penenang

Baca juga: Hancur Hati Istri Ingin Izin Pamit ke Kendari Malah Pergoki Suami Dokter Unhas Selingkuh di Rusunawa

"Kami dipanggil karena katanya dia tersinggung dengan chatnya di grup WhatsApp karyawan," kata ZST seperti dilansir dari TribunSolo.com, Minggu (3/12/2023). 

"Dia (pelaku), itu mungkin kepo dengan chat grup WhatsApp karyawan."

"Kemudian dia dapati chatnya, kemudian marah," jelas ZST.

ES memukuli korban menggunakan botol dan tempat tisu sehingga menyebabkan luka lebam di kedua tangan.

Hal tersebut berdasarkan penjelasan ZST.

Tak hanya itu, wajah ZST juga mengalami bengkak karena ditampar oleh ES.

Peristiwa ini lalu dilaporkan ke Reskrim Polresta Kendari atas dugaan tindak pidana penganiayaan.

Dokter ES Ditahan

Polresta Kota Kendari resmi menahan dokter ES terkait aksi penganiayaan olehnya hingga membuat ZST tak sadarkan diri.

Kasat Reskrim Polresta Kota Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan, Dokter ES itu ditangkap setelah ditemukan dua alat bukti yang cukup.

Pihaknya melakukan penangkapan kepada dokter ES, pada Jumat (1/12/2023). 

Dia ditangkap di Jalan Samratulangi Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Setelah ditangkap, ES kemudian dibawa ke Mako Polresta Kota Kendari untuk dilakukan pemeriksaan,

"Kemudian dilakukan penahanan kepada tersangka," ujar AKP Fitrayadi. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Viral Dokter di Sultra Diduga Aniaya Apoteker, Akibat Tersinggung Percakapan Grup WA Karyawan

Baca juga: HASIL Drawing Euro 2024: Italia Hadapi Spanyol dan Kroasia di Grup Neraka, Tuan Rumah Huni Grup A

Baca juga: Justin Hubner Selangkah Lagi Jadi WNI, Pekan Depan Tahap Akhir Naturalisasi, Tiga Lainnya Dikebut

Baca juga: Mitos Larangan Tanam Pohon Pisang di Dukuh Mao Klaten: Mbah Iman Meninggal, Disusul Istri dan Anak

Baca juga: Pemkot Semarang Antisipasi Prediksi Rob Tinggi di Pantura

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved