Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Erupsi Gunung Marapi 

8 Jasad Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Belum Bisa Diidentifikasi, Dikirim ke RSAM Bukittinggi

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan jenazah korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023) sore.

Editor: Muhammad Olies
Ist/ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra via Kompas.com
Salah seorang pendaki Gunung Marapi berhasil dievakuasi Tim SAR. Pendaki itu mengalami luka bakar seiring erupsi Gunung Marapi di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) dini hari. 

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi meletus pada Minggu (3/12/2023) sore.

Akibatnya, 75 pendaki terjebak di atasnya.

Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 12 orang dinyatakan hilang, dan sisanya dievakuasi dengan selamat. 

Sementara itu, Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.

"Betul," kata Hendra melalui pesan WhatsApp.

Dalam rilis tertulis itu, PVMBG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 hingga 1.000 meter dari puncak.

Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.

Sementara, tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (waspada) sejak 3 Agustus 2011.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (waspada).

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati mengatakan, pendakian Gunung Marapi dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder.

Stakeholder itu di antaranya Pemkab Agam, Pemkab Tanah Datar, Dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Wali Nagari Batu Palano, Aia Angek dan Koto Baru.

Selain itu BKSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu.

Misalnya, melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah 3 orang dan sebagainya.

Untuk tanggap darurat terdapat posko siaga nagari, rambu-rambu di jalur pendakian dan asuransi.

Katanya, untuk level II (waspada) seluruh pendakian gunung api di Indonesia diberlakukan level ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved