Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Curhat Korban Penipuan Umrah di Garut, Karena Tergiur Diskon 50 Persen Buat Guru Ngaji

Puluhan warga Kabupaten Garut menjadi korban penipuan umrah dengan promo harga murah.

Editor: raka f pujangga
dok Ede Sukmana
22 calon jemaah umroh asal Kabupaten Garut, Jawa Barat gagal berangkat ke tanah suci, total kerugian mencapai Rp 479 juta rupiah. 

TRIBUNJATENG.COM, GARUT - Puluhan warga Kabupaten Garut menjadi korban penipuan umrah dengan promo harga murah.

Bahkan diskon yang diberikan tak tanggung-tanggung hingga 50 persen khusus untuk guru ngaji.

Tergiur harga murah itu akhirnya terkumpul sebanyak 22 orang warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca juga: 22 Jamaah Umrah Asal Garut Kena Tipu, Semalaman Hanya Diajak Keliling Jakarta

Video kedatangan puluhan jemaah tadi di Garut sempat viral di media sosial.

Setelah mereka terkatung-katung di sebuah hotel di Cengkareng, Jakarta.

Viral video yang menampilkan rombongan jemaah umroh asal Garut, Jawa Barat, batal berangkat ke Tanah Suci karena diduga tertipu agen travel.
Viral video yang menampilkan rombongan jemaah umroh asal Garut, Jawa Barat, batal berangkat ke Tanah Suci karena diduga tertipu agen travel. (Tangkap layar video)

Seorang korban, Ede Sukmana mengatakan kejadian memilukan itu berawal dari tawaran seorang tersangka yang diketahui merupakan warga Cileunyi, Bandung bernama Dani.

Tersangka menawarkan promo umroh khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada bulan Juni 2023.

"Kronologinya awalnya Dani ini menawarkan promo buat guru ngaji. Semangat lah ketika ada tawaran seperti itu, saat itu saya tawarkan kepada ustad Entis," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).

Seiring berjalannya waktu tersangka menjalin komunikasi dengan ustaz tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.

Ia menuturkan, dari puluhan orang tersebut terdapat tiga ustad yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.

"Kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.

Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.

Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut  pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.

"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.

Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved