Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas Capai Level Tertinggi Sepanjang Masa

Harga emas di pasar spot mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Senin (4/12), hingga menyentuh level 2.135,39 dollar AS/ons troi.

Editor: Vito
Tribun Jateng / Ruth Novita Lusiani
karyawan menunjukkan emas di Butik Emas Logam Mulia Semarang, berlokasi di blok A7 DP Mall, Jalan Pemuda No 150 Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SINGAPURA - Harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam beberapa hari terakhir.

Melansir Yahoo Finance, pada Senin (4/12), harga emas di pasar spot mencapai titik tertinggi sepanjang masa hingga menyentuh level 2.135,39 dollar AS/ons troi, sebelum akhirnya jatuh dan diperdagangkan di kisaran 2.027 dollar AS/ons troi pada siang hari.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan, harga emas berjangka juga mencapai level tertinggi intraday di posisi 2.152,30 dollar AS/ons troi pada hari Minggu, sebelum tenggelam 2 persen pada hari Senin.

"Saya pikir emas berada di hari-hari awal pasar bullish yang menembus ke level tertinggi baru," kata Mike McGlone, ahli strategi makro senior Bloomberg Intelligence, kepada Yahoo Finance.

Sentimen harga emas datang setelah pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang membuat para investor percaya bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) dapat memangkas suku bunga awal tahun depan.

“Setelah pidatonya (Powell-Red), para investor menjadi lebih yakin bahwa kita saat ini berada di puncak suku bunga AS, dan oleh karena itu, jalur ke depan dari sini kemungkinan besar akan turun dibandingkan naik,” kata kepala analis pasar KCM Trade, Tim Waterer.

Powell pada hari Jumat menyatakan, “risiko pengetatan yang terlalu rendah dan terlalu ketat menjadi lebih seimbang”. Namun, The Fed tidak memikirkan untuk menurunkan suku bunga saat ini. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak berbunga.

Pedagang sekarang memperkirakan peluang 70 persen untuk penurunan suku bunga The Fed pada Maret mendatang, FedWatch Tool dari CME menunjukkan.

Mendukung sentimen pasar, data minggu lalu menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi, pasar tenaga kerja yang melemah secara bertahap, dengan Gubernur The Fed Christopher Waller menandai kemungkinan penurunan suku bunga jika inflasi terus menurun.

“Secara teknis, momentum masih terlihat kuat setelah harga menembus level 2,050 dollar AS/oz. Investor telah menambah posisi beli baru terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik dan meningkatnya prospek penurunan suku bunga Fed,” kata ahli strategi komoditas ANZ, Soni Kumari.

"Posisi buy telah mencapai level tertinggi sejak Mei 2022, namun posisinya masih belum ramai. Hal ini menunjukkan akan ada pergerakan naik lebih lanjut pada minggu ini, jika arus berita tetap mendukung," sambungnya.

Adapun, di tengah tingginya harga emas dunia, investor disarankan wait and see terlebih sebelum masuk.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, investor memburu emas usai pernyataan the Fed yang disinyalir tidak akan meningkatkan kembali suku bunga. Bahkan, diperkirakan suku bunga akan diturunkan 25bps jika inflasi dan tenaga kerja sesuai ekspektasi pasar.

Selain itu, masalah geopolitik juga turut mendorong harga emas karena Rusia diperkirakan akan menyerang Ukraina pada musim dingin. Kemudian, Israel yang mulai melakukan penyerangan setelah gencatan senjata beberapa waktu lalu.

Terlampau tinggi

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved