14 Warga Negara China Ditangkap di Kepri, Pakai Visa Wisata untuk Kerja di Perusahaan

TRIBUNJATENG.COM - Kantor Imigrasi kelas II TPI Tanjungbalai Karimun berhasil mengamankan 14 Warga Negara Asing (WNA) asal China di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

Para WN China tersebut ditemukan oleh petugas di sebuah perusahaan di Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, setelah diketahui masuk menggunakan visa wisata.

Kepala Kantor Imigrasi kelas II TPI Tanjungbalai Karimun, Zulmanur Arif, menyatakan bahwa ke-14 WNA tersebut, semua laki-laki dengan usia antara 30 hingga 40 tahun, memiliki inisial JZ, CC, XJ, LS, LJ, DJ, FJ, JY, SH, TZ, ZS, QZ, dan LC. Mereka diamankan pada Kamis (30/11/2023) saat sedang melakukan survey atau bekerja di sebuah perusahaan di Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun.

“Mereka ini kami amankan saat itu, sedang melakukan survey atau bekerja di sebuah perusahaan di Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun,” ujar Zulmanur Arif melalui pesan WhatsApp pada Selasa (5/12/2023).

Zulmanur menegaskan bahwa ke-14 orang tersebut juga melanggar izin tinggal yang telah diberikan kepada mereka.

“Dugaan melanggar Pasal 122 huruf a, UU Nomor.6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, tentang orang asing dengan sengaja melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud tujuan izin tinggal yang diberikan kepadanya,” jelas Zulmanur.

Zulmanur juga menyebutkan, belasan WNA ini diamankan saat petugas Imigrasi melakukan pengawasan rutin ke perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA).

“Dari hasil pemeriksaan, mereka ini tiba di Indonesia melalui Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Batam kemudian ke Karimun,” ungkap Zulmanur.

Saat ini petugas Kantor Imigrasi kelas II TPI Tanjungbalai Karimun, masih melakukan proses penanganan lebih lanjut terhadap seluruh WNA yang diamankan ini.

“14 WNA China ini akan segera kami deportasi ke negara asalnya,” pungkas Zulmanur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri"