PSIS Semarang
Soal Kericuhan di Jatidiri, PSIS Tunggu Keputusan Komdis PSSI
PSIS Semarang terancam sanksi dari Komdis PSSI dampak dari kericuhan suporter yang terjadi ketika tim Mahesa Jenar menjamu PSS Sleman
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PSIS Semarang terancam sanksi dari Komdis PSSI dampak dari kericuhan suporter yang terjadi ketika tim Mahesa Jenar menjamu PSS Sleman di Stadion Jatidiri Minggu (3/12/2023) lalu.
Dalam laga tersebut, saat pertandingan tinggal menyisakan beberapa menit, terjadi kericuhan antara suporter tamu dan suporter yang berada di tribun utara yakni Snex.
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan terkait sanksi pihaknya pasrah dengan keputusan Komdis PSSI.
Yoyok menyebut, dari pihak Panpel sebetulnya sudah menyiapkan pertandingan sesuai prosedur.
Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan ke-22, Borneo FC Vs PSIS Semarang, Persebaya Vs Persija, Persib Vs Persik
Baca juga: Buntut Ricuh Suporter PSIS Semarang Vs PSS Sleman, Polisi Panggil Panpel
"Soal sanksi kami serahkan ke Komdis. Tapi kalau saya melihat dari kejadian ini tidak serta merta PSIS yang akan dihukum karena kita sudah menjalankan semua SOP," kata Yoyok, Rabu (6/12/2023).
"Pertandingan berjalan lancar dan dengan baik. Di menit-menit akhir itu ada pitch invader baik dari oknum Semarang ataupun oknum dari luar. Nah ini biar Komdis yang berbicara. Yang jelas PSIS sudah menjalankan sesuai SOP. Memang pasti akan disanksi tapi saya rasa tidak akan berat," kata Yoyok.
Pasca kejadian tersebut, Yoyok mengatakan dalam waktu dekat akan segara melaunching sistem ticketing yang baru. Sistem ini nantinya bisa menyaring kategori penonton yang bisa hadir langsung ke stadion.
"Ya, pasti. Kita sudah mengambil langkah tegas. Besok kita mau launching sistem ticketing baru. Dengan sistem baru ini nanti kita akan buka setiap kali penonton mau beli tiket, wajib registrasi dulu," katanya.
"Di dalam registrasi itu kita bisa memfilter mana suporter yang mempunyai resiko tinggi, mana yang niatnya menonton. Termasuk suporter tim tamu yang akan datang pasti akan terfilter di situ dan ini pasti saya optimis pagar betis kita semakin berlapis. Jadi kedepan tidak bisa lagi Jatidiri kebocoran tim tamu," ungkapnya.
Yoyok mengatakan, sesuai dengan regulasi Liga 1 saat ini yakni pertandingan tak boleh dihadiri tim tamu, dengan sistem yang baru ini akan sangat membantu..
"Sistemnya itu terintegrasi melalui web dan aplikasi HP. Jadi seperti kalau mau beli tiket, itu ada kategori umum atau member. Itu harus registrasi dulu. Umum sekalipun nanti akan kita kelompokkan. Pada saat pertandingan tidak ada resiko tentu saja kita buka, siapa bisa beli. Bahkan diketahui titik koordinat belinya itu di mana.
"NIK juga diketahui, koordinat GPS nya juga diketahui. Dengan adanya sistem ini nanti setiap kali penonton mau masuk ke stadion, akan kita cocokkan antara tiket dengan KTP. Sehingga tidak bisa lagi di joki atau dijual melalui calo. Jadi harus punya akun sendiri," jelas Yoyok.
Disisi lain, pria yang juga mantan Exco PSSI itu juga menjadi salah satu korban pelemparan oknum suporter.
Yoyok juga bahkan harus mendapat delapan jahitan di kepalanya.
"Kalau saya sudah saya ikhlaskan dan maafkan. Di sepakbola sudah biasa," tandasnya. (*)
"Belum di Level Terbaiknya" Pelatih PSIS Semarang Kritisi Penampilan Pemain Asing Camilo Sanchez |
![]() |
---|
Ini Agenda PSIS Semarang Setelah Lakoni Berbagai Laga Uji Coba |
![]() |
---|
Pelatih PSIS Kahudi Wahyu: Interaksi Antar Lini Masih Jadi Pekerjaan Rumah |
![]() |
---|
Uji Coba Kedua, PSIS Semarang Siap Hadapi PPSM Magelang |
![]() |
---|
Siap-siap, PSIS Semarang Segera Perkenalkan 3 Pemain Asing Lagi, Siapa Sajakah Mereka? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.