Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Vs PSS Ricuh

"Kami Justru Jadi Korban" PSIS Semarang Ajukan Banding Atas Sanksi Komdis PSSI

PSIS Semarang mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI dampak dari kericuhan yang terjadi dalam laga pekan ke-21 BRI Liga 1 2023/2024 kontra PSS Sleman

|
TribunJateng/Franciskus Ariel Setiaputra
CEO PSIS Yoyok Sukawi terlihat turut menenangkan kericuhan ini meski kepala terluka dalam laga PSIS Semarang Vs PSS Sleman. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PSIS Semarang mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI dampak dari kericuhan yang terjadi dalam laga pekan ke-21 BRI Liga 1 2023/2024 kontra PSS Sleman, Minggu (3/12/2023) lalu.

PSIS dikenakan sanksi menggelar pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 karena dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 yaitu terjadi pengulangan kejadian yang sama, keributan suporter PSIS Semarang dan suporter Klub Tamu.

"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 berakhir," bunyi hukuman pada surat Komite Disiplin tersebut yang dikirim pada Rabu (6/12) malam.

Baca juga: Sanksi Komdis PSSI untuk PSIS Semarang, Dilarang Ada Penonton hingga Akhir Kompetisi Liga 1

Baca juga: BREAKING NEWS: PSIS Disanksi Tanpa Penonton Menggelar Pertandingan hingga Akhir Musim

Selain itu, PSIS juga dikenakan sanksi denda sebesar 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).

Menanggapi hal tersebut, Yoyok Sukawi selaku Chief Executive Officer (CEO) PSIS mengatakan bahwa hukuman tersebut sangat berat dan di rasa kurang adil bagi klub.

"Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim," tegasnya.

Yoyok menyebut pihaknya justru menjadi korban dalam kericuhan tersebut sebab Panpel telah maksimal dan bergerak cepat mengatasi kericuhan.

"Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban disini, kenapa justru dihukum seberat itu. Usaha Panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat,",ujarnya lagi.

Menanggapi sanksi tersebut, PSIS akan mengajukan banding karena menganggap hukuman tersebut tidak adil.

"Kami akan mengajukan banding karena di dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat banding. Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved