Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu 22 Warga Garut Ditipu Biro Umroh Abal-abal, Ada Korban yang Sampai Jual Tanah

Sebanyak 22 warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, mengalami nasib pahit sebagai korban penipuan umrah.

Editor: muh radlis
Net
Illustrasi penipuan 

TRIBUNJATENG.COM - Sebanyak 22 warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, mengalami nasib pahit sebagai korban penipuan umrah.

Mereka terlantar di salah satu hotel di Cengkareng, Jakarta, tanpa kejelasan mengenai jadwal keberangkatan, sehingga menimbulkan adegan dramatis berupa tangisan dan kekecewaan yang mendalam.

Salah satu korban, Ede Sukmana, membagikan kisah menyakitkan para korban yang harus menjual tanah, perhiasan, bahkan meminjam uang hanya untuk mendapatkan kesempatan beribadah di Tanah Suci.

"Ada dua orang yang sampai harus menjual tanah, perhiasan, ada yang sampai pinjam uang ke saudara. Itu yang membuat sedih, sungguh tidak tega," ujarnya, Selasa (6/11/2023) malam.

Puluhan korban, saat ini, berada dalam kondisi trauma akibat pengalaman pahit ini.

Mereka tidak menyangka jerih payah selama ini untuk berangkat ke Tanah Suci harus berakhir dengan tragedi menyakitkan.

Ede menyaksikan sendiri kekecewaan dan keputusasaan yang melanda para calon jemaah saat kembali ke Garut setelah menunggu keberangkatan di salah satu hotel di Jakarta.

"Seorang oknum yang menipu puluhan calon jemaah umroh tersebut kini diketahui sudah berada di Polres Garut," ungkap Ede.

Kejadian ini bermula dari terduga pelaku bernama Dani, warga Cileunyi, yang menawarkan promo umrah khusus bagi guru ngaji.

Ia memberikan promo dengan potongan hingga 50 persen pada Juni 2023 lalu.

Namun, setelah berjalannya waktu, puluhan calon jemaah yang tergabung dalam penawaran tersebut mengalami kekecewaan setelah mengetahui bahwa tiket dan visa belum mereka pegang.

"Kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.

Para korban yang mencium gelagat kecurangan tersebut memutuskan untuk pulang kembali ke Garut dalam kondisi kecewa dan terlantar.

Selain itu, menurut Ede, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

"Waktu di Jakarta gelagatnya seperti mau kabur, tapi kami paksa ikut ke Garut, setelah sampai langsung saya bawa ke Polres Garut," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved