Wonosobo Hebat

DAK Bidang Air Minum dan Sanitasi Wonosobo Meningkat 133,95 persen Tahun Depan, Berikut Rinciannya

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Sosialisasi kegiatan DAK bidang air minum dan sanitasi tahun anggaran 2024 Kabupaten Wonosobo berlangsung di Pendopo Bupati, Jumat (8/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang air minum dan sanitasi Kabupaten Wonosobo tahun 2024 mendatang mengalami peningkatan.

Sosialisasi kegiatan DAK bidang air minum dan sanitasi tahun anggaran 2024 Kabupaten Wonosobo berlangsung di Pendopo Bupati, Jumat (8/12/2023).

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo Nurudin Ardiyanto mengatakan, tahun 2024 Kabupaten Wonosobo menjadi kabupaten penerima DAK air minum dan sanitasi terbesar di Jawa Tengah.

Baca juga: Kades dan Perangkat Desa di Kecamatan Kepil Wonosobo Mengikuti Penyuluhan Hukum

Hal ini berkaitan dengan angka stunting yang masih tinggi dan juga dibarengi dengan kinerja yang baik Pemkab Wonosobo dalam merealisasikan DAK.

Bahkan Kabupaten Wonosobo masuk 5 besar pengelolan bidang sanitasi nasional terbaik.

"Sehingga pemerintah pusat memberikan kepercayaan kita untuk memberikan alokasi yang besar.

Tentunya ini membantu pemerintah kabupaten juga memberikan dorongan semangat kita untuk terus sesarengan mbangun Wonosobo," ungkapnya.

Anggaran DAK bidang air minum tahun 2024 meningkat sebesar 133,95 persen dari anggaran DAK bidang air minum tahun 2023.

Di tahun 2023 yang berjumlah 11 miliar 96 juta 845 ribu rupiah, dan tahun 2024 meningkat menjadi 14 miliar 864 juta 514 ribu rupiah.

DAK bidang air minum tahun 2024 akan dilaksanakan di 21 desa yang tersebar di 8 kecamatan, dengan target output sebanyak 3.741 sambungan rumah. 

Sementara untuk DAK bidang sanitasi yang sebelumnya sebesar 14 miliar 115 juta 459 ribu rupiah, di tahun 2024 mendatang meningkat sebesar 106,23 persen dengan nominal 14 miliar 994 juta 497 ribu rupiah,

DAK bidang sanitasi tahun 2024 digunakan untuk membangun 1.710 sambungan rumah sanitasi di 40 desa/kelurahan pada 9 kecamatan. 

"Kita prioritaskan utama untuk desa-desa miskin dan stunting yang tinggi. Sementara untuk DAK air minum ada indikator tambahan yakni desa yg mengalami kekeringan di tahun 2023 maupun 2022," tambahnya.

Kadin PUPR Wonosobo menambahkan, dalam pelaksanaanya, alokasi ini dilakukan secara swakelola masyarakat dengan membentuk tim pengelola kegiatan serta didampingi fasilitator teknis sejak dari perencanaan.

"Kami berharap ke depannya bisa menjadi usaha BUMDes tidak hanya menyejahterakan masyarakat, meningkatkan pendapatan desa dari pengelolaan air minum dan investasi," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan keterbukaan anggaran melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat dapat langsung menyaksikan serta ikut berpartisipasi dalam pembangunan.

Menurutnya, sosialisasi ini diadakan sebagai upaya persamaan persepsi kepada pihak-pihak terkait agar memudahkan proses serta menertibkan administrasi sebagai bahan pendukung dalam pelaksanaan pembangunan ini. 

"Ini merupakan manfaat dari sebuah perencanaan, semua melalui mekanisme proses yang panjang tidak serta merta datang begitu saja oleh karena itu harus dimanfaatkan dengan baik dan secara optimal," ujarnya.

Baca juga: 4 Kelurahan/Desa di Wonosobo Disasar Program Ini, Upaya Pemkab Percepat Penurunan Stunting

Selanjutnya, Bupati Afif menaruh harapan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.

"Semua bersedia untuk membangun kerjasama yang baik, melaksanakan pekerjaan pembangunan dengan penuh semangat dan kejujuran yang tinggi, serta mengedepankan musyawarah dan transparansi dalam setiap pengambilan keputusan,

sehingga mampu mewujudkan hasil terbaik yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh seluruh masyarakat," pungkasnya. (ima)