Wonosobo Hebat

4 Kelurahan/Desa di Wonosobo Disasar Program Ini, Upaya Pemkab Percepat Penurunan Stunting

Ist/Dok Pemkab Wonosobo
Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Wonosobo (Diseminasi Kasus Stunting) berlangsung di ruang Mangoenkoesoemo 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Tahun 2024, penurunan stunting di Wonosobo diharapkan penuhi target nasional di 14 persen. 

Salah satu caranya melalui kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS), dengan memperhatikan persebaran yang merata dari semua Kecamatan di Kabupaten Wonosobo.

Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Wonosobo (Diseminasi Kasus Stunting) berlangsung di ruang Mangoenkoesoemo, Kamis (7/12/2023).

Kabid Pembangunan Keluarga dan Advokasi DPPKBPPPA Wonosobo, Roro Farighoh menyampaikan, setelah Audit Kasus Stunting (AKS) tingkat kecamatan, selanjutnya dilakukan pembahasan tingkat kabupaten melalui rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten.

Ia menjelaskan, diseminasi audit kasus stunting merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya mengidentifikasi faktor risiko dan faktor penyebab stunting secara lebih mendalam.

"Melalui ini diharapkan mampu menggali akar permasalahan penyebab penanganan stunting kurang efektif pada sasaran, sehingga hasil audit dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi yang lebih tepat, sekaligus mengeliminasi potensi terjadinya stunting pada kelompok sasaran,” jelasnya.

Baca juga: Kolaborasi Telkom Indonesia dengan Tribun Jateng, Salurkan Bantuan Telur Cegah Stunting di Wonosobo 

Baca juga: Apresiasi Penurunan Stunting di Wonosobo, BKKBN Ajak Bidan Kawal Stunting Sejak Calon Pengantin

Roro menyebut, terdapat 4 kelurahan/desa di 3 kecamatan sebagai sasaran khusus audit, yakni Desa Ngalian dan Besuki Kecamatan Wadaslintang, Kelurahan Jaraksari Kecamatan Wonosobo, serta Desa Pagerejo Kecamatan Kertek.

Titik sasaran ini diambil berdasarkan kriteria-kriteria khusus sehingga dapat menjadi gambaran besar terkait sumber permasalahan stunting di Kabupaten Wonosobo.

Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan audit dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, diseminasi kasus stunting semester 1 dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2023, dan semester 2 pada 7 Desember 2023 ini. 

"Dari pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di desa, dan pelaksanaan rangkaian Audit Kasus Stunting hingga diseminasi kasus stunting, disimpulkan bahwa terdapat ciri kasus yang mirip dari sasaran yang sama, seperti anak usia baduta ataupun balita, ibu hamil, ibu nifas, maupun calon pengantin,” pungkas Roro.

Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengatakan, melalui audit menjadi pendorong bagi TPPS untuk konsisten mewujudkan komitmennya dalam melakukan percepatan penanganan stunting.

Sehingga upaya konvergensi penanganan stunting dapat secara efektif mencapai tujuan, seiring pelaksanaan komitmen bersama yang sinergis.

Baca juga: Percepatan Penurunan Angka Stunting di Wonosobo, Wakil Bupati Muhammad Albar Tekankan Akurasi Data

Menurutnya, berjalannya kebijakan satu dengan yang lain, hendaknya dapat saling mendorong efektivitas dan keberhasilan penanganan stunting, guna memastikan seluruh program percepatan penanganan stunting berjalan secara berkesinambungan.

“Upaya penurunan stunting di Wonosobo mulai membuahkan hasil, sebagaimana hasil penimbangan serentak pada bulan Agustus 2023 yang menunjukkan prevalensi sebesar 15,2 persen. Hal ini harus kita jadikan sebagai motivasi dan dorongan semangat untuk lebih gencar mengupayakan penurunannya,” jelas Albar.

Wabup Albar meminta, Tim Pakar dan Tim Teknis untuk bekerja sesuai kewenangan masing-masing, sehingga terlaksananya Audit Kasus Stunting memberikan dampak yang signifikan terhadap angka stunting di Wonosobo. 

Berjalannya kebijakan satu dengan yang lain, hendaknya dapat saling mendorong efektivitas dan keberhasilan penanganan stunting, maka penting untuk memastikan seluruh program percepatan penanganan stunting berjalan secara berkesinambungan.

“Audit kasus stunting saya harap mampu menggali akar permasalahan yang menyebabkan penanganan stunting kurang efektif, sehingga hasil audit dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi yang lebih tepat, sekaligus mengeliminasi potensi terjadinya stunting pada kelompok sasaran,” pungkasnya. (ima)