Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Inilah Sosok Nasywa Adivia, Siswi SMA Asal Jambi, Tampil di Pertemuan PBB Bahas Isu Perubahan Iklim

Nasywa, siswi SMA Negeri 2 Tebo ini jadi pembicara pada pertemuan internasional perubahan iklim di Dubai yang digelar PBB hingga 12 Desember 2023.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI NASYWA ADIVIA WARDANA
Nasywa Adivia Wardana, siswi SMA Negeri 2 Kabupaten Tebo, Jambi wakil Indonesia dalam pertemuan internasional yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).  

Lingkungan alam dan manusia tempat dia tumbuh sejak kecil adalah salah satu faktor yang berpengaruh kuat atas pembentukan karakter Nasywa.

Nasywa Adivia Wardana juga berkesempatan menjadi salah satu pembicara termuda (16 tahun) mewakili Indonesia di COP28 Women and Gender Pavilion Session, bertajuk Young and Fearless the Powerfull Voices of Young Women Environmental Ringht Defenders.

"Sejak kecil saya sudah menjadi korban bencana kabut asap di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Jambi dan tinggal di rumah berbulan-bulan ditemani masker dan tabung oksigen serta tidak bisa ke sekolah dan bermain dengan kawan sebaya.” kata Nasywa.

Baca juga: Tegas! Ayu Soraya Istri Ko Apex Laporkan Dinar Candy ke Polda Jambi Dugaan Perselingkuhan

Baca juga: Mahasiswi Korban Perundungan Malah Disuruh Minta Maaf, Integritas UIN Jambi Disoal Warganet

Dia menuturkan, setiap hari dirinya mendengarkan tentang kabut asap akibat kebakaran lahan gambut dan hutan untuk perkebunan besar kelapa sawit secara berulang-ulang.

Itulah mengapa, dia dan anak-anak lainnya juga sering terlibat aksi menuntut penanganan kabut asap, melakukan pelayanan terhadap korban asap, menulis puisi dan tampil menyanyikan lagu-lagu tentang alam.

Di usia remaja, Nasywa Adivia Wardana mulai terlibat dalam perjuangan dan kegiatan pemulihan lingkungan hidup secara langsung.

Hingga akhirnya memutuskan tinggal dan melanjutkan sekolah di pedesaan, terlibat serta membangun taman ekologis Rivera Park di Kabupten Tebo.

Mengubah tanah dan sungai yang rusak akibat pertambangan emas tradisional menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Provinsi Jambi.

Nasywa Adivia Wardana juga aktif mempromosikan penanaman tanaman pangan organik yang ramah lingkungan.

Dia merasakan perjuangan pemulihan lingkungan hidup itu tidak mudah.

Dukungan pemerintah yang terbatas terhadap pembangunan ekowisata, terbatasnya penghidupan ekonomi dan pengetahuan masyarakat, sehingga masih bergantung hidup, mau tidak mau, dari produksi yang merusak lingkungan adalah tantangan tersendiri.

Kehadirannya di COP28 Dubai adalah suatu kebanggaan.

Semakin mengukuhkan perhatiannya pada dunia aktivis, terutama dalam isu lingkungan hidup dan keadilan gender.

Dia mengaku matanya semakin terbuka melihat dunia.

Penderitaan yang dia alami juga dirasakan oleh jutaan remaja dan perempuan di seluruh dunia. (*)

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved