Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Temuan Mayat di UNPRI

5 Fakta Terkait Temuan 5 Mayat di UNPRI Medan, Nomor 3 Kondisi Tak Layak Tertumpuk di Bak Semen

Namun upaya penyelidikan polisi terkait temuan mayat tanpa identitas di UNPRI Medan ini sempat mendapat penolakan dari pihak kampus.

Editor: Muhammad Olies
TRIBUN-MEDAN.COM/ALFIANSYAH
Lokasi yang diduga tempat ditemukannya dua jasad di Unpri Medan 

TRIBUNJATENG.COM - Polisi menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Sumatra Utara, Selasa (12/12/2023).

Petugas melakukan penyelidikan terkait temuan yang bermula dari video yang viral di media sosial itu.

Namun upaya penyelidikan polisi terkait temuan mayat tanpa identitas di UNPRI Medan ini sempat mendapat penolakan dari pihak kampus.

Berikut lima fakta terkait penemuan mayat di UNPRI Medan.

1. Mayat Ditaruh di Lantai 9 UNPRI Medan

Publik dikejutkan dengan unggahan video yang akhirnya viral di media sosial.

Video itu direkam menggunakan handphone.

Dalam video itu, perekam tampak merekam situasi di sebuah lantai gedung bertingkat di mana di lantai tersebut terdapat bak tertutup berwarna biru.

 Saat dibuka, tampak sosok yang diduga sebagai mayat berada dalam air tampungan bak tersebut. 

Perekam video menyebut temuan mayat itu berada di lantai 9 gedung UNPRI.

"Ada mayat di UNPRI lantai 9," kata perekaman video sambil menunjukkan lokasi penemuan mayat tersebut.

Informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, penemuan mayat ini terjadi, pada Kamis (7/12/2023).

Baca juga: 5 Mayat yang Ditemukan di UNPRI Medan Terdiri dari 4 Pria 1 Wanita, Semuanya Tanpa Identitas

Baca juga: Misteri Temuan 5 Mayat di Kampus Unpri Medan, Pihak Kampus Sempat Persulit Penyelidikan Polisi

Suasana Kampus UNPRI Medan tempat diduga ditemukan 2 mayat yang viral di media sosial, Selasa (12/12//2023).
Suasana Kampus UNPRI Medan tempat diduga ditemukan 2 mayat yang viral di media sosial, Selasa (12/12//2023). (KOMPAS.com/Rahmat Utomo)

2. Polisi Turun Tangan

Setelah viral video tersebut, pada Senin (11/12/2023) malam, polisi dari Satreskrim Polrestabes Medan mendatangi kampus UNPRI.

Kedatangan polisi itu untuk mengecek terkait video yang viral dengan melakukan pemeriksaan atau penggeledahan. 

Namun, upaya polisi untuk melakukan pemeriksaan sempat dihalangi oleh pihak kampus.

Kuasa hukum kampus UNPRI, Herman Brahmana, menyatakan pihaknya belum mengizinkan polisi melakukan penggeledahan lantaran harus ada beberapa prosedur yang harus dilengkapi.

Di antaranya, polisi semestinya mengantongi surat izin dari Pengadilan Negeri Medan. 

"Iya memang benar polisi datang terkait video itu, cuma saya minta harus sesuai prosedur. Prosedurnya itu izin dari ketua Pengadilan Negeri Medan," ujarnya, Senin. 

Tetapi, saat disinggung soal adanya diduga dua jenazah di kampus UNPRI ia mengaku tidak mengetahuinya.

"Saya juga nggak tau, bapak (polisi) itu yang nunjukkan tadi," katanya. 

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, menyatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas video yang menyebut adanya temuan jenazah di kampus UNPRI. 

 "Petugas sedang berada di lokasi untuk mengecek kebenarannya," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (11/12/2023).

"Siapa yang menghalangi penyelidikan akan kita tindak sesuai dengan prosedur hukum," tegasnya.

Meski sempat ditolak oleh pihak kampus, polisi akhirnya tetap masuk ke dalam gedung dan langsung menuju ke lokasi tempat di mana dugaan dua mayat tersebut ditemukan.

Di lantai 9 tersebut terlihat sudah dibersihkan, dan tidak ada jejak dan bak air itu ditemukan lagi.

Selain di lokasi rekaman video itu, polisi kembali melakukan penggeledahan di tiap ruangan.

Namun, kondisi ruangan dalam keadaan terkunci.

3. Mayat Tertumpuk di Bak Semen

Setelah penggeledahan pada Senin (11/12/2023) malam tidak membuahkan hasil, keesokan harinya atau pada Selasa (12/12/2023), polisi kembali menggeledah kampus UNPRI.

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, pihaknya menggeledah beberapa ruangan di gedung kampus mewah tersebut.

Dari penggeledahan itu, polisi menemukan lima mayat tanpa identitas. 

Empat mayat berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan.

"Kita temukan lima mayat, empat laki-laki dan satu perempuan. Tanpa identitas," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (12/12/2023).

Ia menyampaikan, lima jenazah tersebut ditemukan di lantai 15 pada saat polisi melakukan penyelidikan di dalam gedung tersebut.

"Iya, kita temukan di lantai 15 setelah semuanya kita geledah," sebutnya.

Melansir Tribun-Medan.com, Fathir menceritakan kronologi penemuan lima mayat tersebut.

Mulanya polisi melakukan penggeledahan dari lantai 9 sampai 16.

Setibanya di lantai 15, polisi curiga dengan satu ruangan dan mencoba mendatanginya.

Lalu, petugas melihat ada satu bak semen dalam keadaan tertutup di sudut ruangan.

Polisi lantas membuka penutup bak itu dan menemukan lima mayat dalam keadaan ditumpuk.

Saat ditemukan, mayat itu dalam kondisi mulai keriput dan terdapat sedikit cairan bening.

 "Kita temukan di paling sudut ruangan mayatnya, tempatnya tidak layak," ungkapnya.

Baca juga: Bukan 2 Melainkan 5 Mayat, Semua Tanpa Identitas: Temuan Polisi Usai Geledah Kampus Unpri Medan

4. Sempat muncul video klarifikasi

Usai beredarnya video yang menyebut adanya mayat di kampus UNPRI, sempat beredar video klarifikasi atau permintaan maaf dari mahasiswa terkait video yang tersebar.

Amatan tribun-medan.com, dari video yang diunggah melalui akun Tiktok bernama @yuhuyy_09, pada Selasa (12/12/2023).

Di dalam video yang tampak ada enam orang pria yang mengaku sebagai mahasiswa UNPRI. 

Salah seorang pria yang berdiri di tengah, mewakilkan teman-temannya memberikan pernyataan di depan kamera.

"Melalui video klarifikasi ini, kami mahasiswa Unpri menyatakan bahwasanya kami memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heryanto," katanya di dalam unggahan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa, rekaman video yang memperlihatkan dugaan adanya mayat di dalam bak air tersebut merupakan hoaks.

Katanya, isi di dalam bak air tersebut merupakan boneka dan bukan mayat manusia.

"Properti di dalam video tersebut merupakan manekin ataupun boneka bukan mayat. Video yang beredar merupakan hoaks, dan telah membuat keresahan dari banyak pihak beberapa waktu lalu," sebutnya.

Lebih lanjut, dia juga meminta maaf jika telah menyebarkan video tersebut yang membuat kehebohan di tengah masyarakat.

"Demikian pernyataan dan klarifikasi ini kami buat dengan sadar tanpa paksaan sebagai bentuk penyesalan terhadap tindakan yang kami lakukan," ucapnya.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan, atas perhatian dan kelapangan nya kami sampaikan terimakasih," ujarnya. 

5. UNPRI Medan Sebut Mayat itu Cadaver

Pihak UNPRI Medan membantah lima mayat itu terkait kasus pembunuhan.

Bantahan itu disampaikan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri, Susanto, dilansir Tribun-Medan.com.

"Saya menjelaskan berita yang sedang simpang siur tentang ditemukannya dua mayat korban pembunuhan di lingkungan Kampus Unpri."

"Pertama dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan masyarakat," ujarnya dalam sebuah video klarifikasi yang beredar, Rabu (13/12/2023).

Susanto menjelaskan, mayat tersebut merupakan jenazah yang digunakan untuk praktikum anatomi mahasiswa kedokteran Unpri.

Jenazah itu dikenal dengan istilah cadaver.

"Di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajarnya adalah cadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan."

"Di laboratorium anatomi fakultas kedokteran Unpri terdapat lima cadaver, 1 perempuan dan 4 laki-laki," jelasnya.

Tangkap layar video yang memperlihatkan bak diduga berisi mayat di kampus UNPRI (Twitter)
Susanto mengungkapkan, keberadaan cadaver di Unpri Medan untuk menunjang proses belajar dan mengajar di laboratorium anatomi atau ilmu urai.

"Kami sangat yakin di setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang cadaver telah diatur oleh undang-undang," tandasnya.

Dalam video klarifikasi itu, pihak kampus juga menyayangkan tindakan kepolisian yang melakukan penggeledahan di Unpri.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi."

"Karena pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved