Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

1 Keluarga di Malang Tewas

Pemicu Awal Kematian 1 Keluarga di Malang Didalami Polisi, Bekal Awal Tulisan Spidol di Cermin

Pihak Polres Malang masih melakukan pemeriksaan terkait nilai uang yang ditinggalkan korban, yang diharapkan bisa jadi petunjuk tewasnya 3 orang itu.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/Imron Hakiki
Garis polisi terpasang di rumah satu keluarga ditemukan tewas yang berlokasi di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023). 

AKP Gandha menyebut, berdasarkan informasi, sebelum ditemukan tewas, pada pukul 03.00, W menjemput korban ARE yang tidur bersama saudara kembarnya, AKE.

"ARE dijemput ayahnya, untuk pindah tidur bersama ayah dan ibunya di kamar belakang," jelasnya.

"AKE kemudian melanjutkan tidur hingga bangun kesiangan," imbuhnya.

Saat bangun tersebut, AKE menggedor pintu kamar ayahnya.

Namun, tidak ada jawaban dari ayah, ibunya, dan saudaranya, ARE.

Baca juga: Inilah Sosok Antonia Caleg DPR RI Dapil Malang Raya, Ditemukan Tewas Membusuk di dalam Rumah

Baca juga: Penjelasan Universitas Negeri Malang Soal Lift Bergerak Sendiri ke Lantai 7: Mungkin Gagal Sistem

"Akhirnya, AKE keluar minta tolong ke tetangganya," tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 03, Dusun Boro Bugis, Iswahyudi mengatakan, ketiganya ditemukan pertama oleh salah satu warga berinisial G, dari teriakan minta tolong seorang anak korban berinisial AKE (13).

"Tolong, Papa terkancing di kamar," ungkap Iswahyudi menirukan ucapan AKE saat minta tolong ke warga.

Iswahyudi menyebut, salah satu warga akhirnya mendobrak kamar korban, lalu menemukan tiga korban tergeletak.

"Kedua korban ditemukan sudah tidak sadarkan diri, dengan mulut berbusa."

"Sedangkan Pak W ditemukan masih hidup, namun kondisinya sudah sekarat, dengan kondisi berlumuran darah akibat luka sayatan di tangan kirinya," jelasnya.

Warga setempat kemudian berusaha menolong dengan menghubungi ambulans, lalu segera membawa korban ke RS dr Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang.

"Namun, sesampainya di rumah sakit, nyawa korban atas nama W tidak tertolong," ujarnya.

Diketahui, AKE dan ARE adalah saudara kembar.

ARE tewas bersama kedua orangtuanya, sedangkan AKE masih hidup.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved