Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Polisi Terluka Parah Dikeroyok saat Bubarkan Pesta Miras dan Judi

Seorang anggota polisi menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang mabuk di Boven Digoel, Papua Selatan.

istimewa
Ilustrasi pengeroyokan 

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Seorang anggota polisi menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang mabuk di Boven Digoel, Papua Selatan.

 Anggota polisi tersebut terluka parah.

Korban bernama Bripda Tandhy Andreas Pigay, anggota Polsek Jair, mengalami penyerangan brutal saat melakukan patroli pada Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Viral Babinsa Dikeroyok di Hajatan Pernikahan Warga Grobogan

Empat orang pelaku yang diduga sedang mabuk dan bermain judi, menyerang Bripda Tandhy karena tidak terima ditegur korban.

Pengeroyokan berlangsung pada malam hari, pukul 23.00 WIT.

Bripda Tandhy Andreas Pigay usai jalani operasi
Anggota Polisi Bripda Tandhy Andreas Pigay usai jalani operasi kini dirawat intensif di RSUD Merauke, Papua Selatan.

"Kami selaku keluarga ingin memproses secara hukum dan karena kami orang yang mempunyai adat istiadat maka kami minta diselesaikan juga secara adat,” kata Penike Pigay, kakak korban, Selasa (12/12/2023).

Menurut informasi yang diterimanya, sang adik dan rekan-rekannya saat itu sedang patroli dan mencoba membubarkan beberapa warga yang sedang berjudi dan pesta miras.

"Namun para warga yang dibubarkan tidak terima dan spontan mengeroyok adik saya,” kata Penike. 

Ia mengaku baru mendapatkan informasi tentang kejadian itu dari Polsek Jair pada pukul 02.30 pagi bahwa adiknya sedang mengalami penanganan medis di salah satu klinik swasta akan segera dirujuk ke RSUD Merauke.

Tiba di Merauke sekitar pukul 09.30 pagi dan pihak RSUD Merauke mengambil tindakan cepat dengan melakukan operasi pada PKL 19:00 WIT.

“Lukanya di kepala bagian tengkorak.

Akibat dipukul tengkoraknya cengkok ke dalam, rahang kiri patah, hampir sebelah kiri, 3 gigi patah dan waktu dioperasi semua serpihan sudah dibersihkan” kata Penike.

Penike mengatakakn keluarga tidak terima dengan kejadian ini.

Ia meminta para pelaku diproses hukum.

"Menurut informasi (pelaku) telah diamankan, dan kami akan memproses juga secara adat Paniai,” tegasnya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved