Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Petani Lereng Gunung Ungaran Bahagia Sambut Musim Tanam: Kami Sudah Menunggu 3 Bulan

Dampak El-Nino di Jateng membuat jadwal tanam petani padi terganggu. Sejumlah petani harus menunggu kondisi cuaca membaik untuk menanam padi

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Budi Susanto
Areal pertanian di Lereng Gunung Merapi, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dampak El-Nino di Jateng membuat jadwal tanam petani padi terganggu.

Sejumlah petani harus menunggu kondisi cuaca membaik untuk menanam padi.

Hal itu lantaran El-Nino menyebabkan kemarau panjang di wilayah Jateng.

Namun memasuki Desember 2023, para petani bisa tersenyum lebar.

Pasalnya, beberapa wilayah di Jateng mulai memasuki musim penghujan.

Seperti halnya para petani di lereng Gunung Ungaran tepatnya di wilayah Limbangan Kendal Jateng.

Baca juga: Strategi Pupuk Indonesia Sambut Musim Tanam Awal 2024, Pastikan Jumlah Pupuk untuk Petani Aman

Para petani di lereng Ungaran mulai bersiap mengolah lahan pertanian.

"Kami bersyukur beberapa pekan terakhir mulai hujan," kata Darmaji (53) satu di antara petani di wilayah Limbangan, Kamis (14/12/2023).

Dengan kondisi tersebut, lelaki ramah itu langsung menyiapkan lahan pertaniannya.

Meski areal sawah Darmaji tak begitu luas, namun beberapa petak sawah yang ia miliki menjadi penopang ekonomi keluarganya.

"Semoga saja Desember jadi musim tanam baik bagi kami, karena kami sudah menunggu hampir 3 bulan untuk menanam padi," ucapnya.

Terpisah, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengakui, dampak El-Nini di Jateng terasa sampai akhir November 2023. 

Komdisi cuaca tersebut juga berdampak pada mundurnya jadwal tanam para petani

Meskipun demikian, ketersediaan beras di Jateng dinyatakannya masih aman.

"Stok beras di Jateng masih 6,2 juta ton dengan kebutuhan 3,9 juta ton pada 2023," katanya.

Nana juga optimistis 2024 mendatang capaian kinerja produksi padi dan jagung di Jateng mencapai target. 

Target tersebut yaitu, padi sebesar 11,168 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan jagung sebesar 2.723 ton Pipilan Kering (PK). 

Upaya pencapaian target produksi padi dilaksanakan dengan menerapkan beberapa strategi.

Satu diantaranya memaksimalkan pola penanaman dan pendampingan yang semakin intensif. 

Sementara terkait bantuan pangan, Pemprov Jateng terus menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah daerah. 

Bantuan beras tersebut diberikan kepada masyarakat miskin dan miskin ekstrem yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

"Untuk mengatasi dampak El-Nino dan kenaikan harga, berbagai upaya dilakukan mulai dengan bantuan pangan kepada masyarakat miskin, pasar murah, dan sebagainya," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved