Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Video PLTMH Dongkrak Perekonomian Desa Ngesrepbalong Kendal Langkah PLN Wujudkan Mandiri Energi

Suara gemricik aliran air terdengar dari kejauhan. Suara itu berasal dari sungai di tengah perkebunan kopi.

|
Penulis: budi susanto | Editor: abduh imanulhaq

Berikut video PLTMH Dongkrak Perekonomian Pemuda Desa Ngesrepbalong Kendal Langkah PLN Wujudkan Mandiri Energi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suara gemricik aliran air terdengar dari kejauhan. Suara itu berasal dari sungai di tengah perkebunan kopi.

Lebih mendekatkan, bangunan kecil berwarna merah dan biru berdiri kokoh.

Bangunan berbentuk persegi itu berada tepat di samping aliran air.

Beberapa pipa besar juga tertanam di bawah bangunan itu.

Bangunan berukuran 2x2 meter itu merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Tribunjateng.com pun sempat masuk ke dalam bangunan PLTMH yang ada di Desa Ngesrepbalong Kabupaten Kendal itu.

Di dalamnya, terdapat turbin hingga kontrol meter untuk memantau suplai aliran listrik.  

PLTMH di Desa Ngesrepbalong itu, menjadi sumber energi utama menggerakkan perekonomian para pemuda desa.

Lebih detail mengenai PLTMH yang ada di Desa Ngesrepbalong, Tribunjateng.com menemui Wahyudi Ketua Pokdarwis Gunungsari Pucuke Kendal.

Ia berujar PLTMH tersebut memiliki kapasitas 1.000 Watt.

Aliran listrik dari PLTMH digunakan untuk kebutuhan kedai kopi yang dikelola para pemuda desa dan penerangan jalan.

"Kapasitas tersebut bisa menghidupkan puluhan lampu untuk menerangi jalan sepanjang 200 meter menuju kedai kopi, hingga alat memproses kopi di kedai," terangnya, Sabtu (9/12/2023).

Tak hanya untuk keperluan kedai, Wahyudi menjelaskan tempat pengeringan kopi juga memanfaatkan listrik dari PLTMH.

"Saat kedai tutup, listrik dialirkan ke tempat pengeringan kopi dengan lampu sebesar 600 Watt," katanya.

Wahyudi menerangkan warga tak ingin menambahkan unit PLTMH yang ada.

Hal itu lantaran, warga sekitar ingin menjaga eksistensi sungai tetap lestari.

"Jangan sampai karena banyak PLTMH pasokan air untuk pentani berkurang. Harapan kami kapasitas listriknya bisa lebih besar, namun tetap menggunakan satu unit PLTMH. Karena lingkungan jadi kunci untuk para petani, kami tidak ingin lingkungan rusak," paparnya.

Dari PLTMH, kabel panjang terlihat mengarah ke kedai kopi.

Lokasi kedai itu berbeda dengan tempat penjual kopi pada umumnya.

Hutan dan jurang mengelilingi kedai kopi tersebut.

Akses masuk ke kedai itu hanya bisa dilintasi sepeda motor.

Rapatnya pohon kopi menghimpit jalan masuk ke kedai tersebut.

Meski demikian, tempat tersebut selalu dipadati pengunjung.

Plang besar bertuliskan Kopi Pucuke Kendal juga terpampang di sekitar kedai.

Tempat itu terletak di lereng Gunung Ungaran sisi utara.

Berbagai jenis kopi disajikan di kedai yang terletak di Desa Ngesrepbalong, Kabupaten Kendal itu.

Kopi Pucuke Kendal jadi kedai yang memanfaatkan sumber energi ramah lingkungan satu-satunya di Lereng Gunung Ungaran.

Listrik dari PLTMH juga tak pernah putus dan digunakan untuk keperluan kedai selama 24 jam.

Kedai kopi yang ada di ketinggian sekitar 1400 MDPL itu sudah berdiri sejak 2020.

Dari awal berdiri, kedai kopi bernuansa alam itu sudah memanfaatkan PLTMH.

Namun bukan PLTMH seperti sekarang, tapi PLTMH rakitan para pemuda desa.

Menurut Indra Hermawan, pengelola kedai tersebut, perjuangan pemuda desa mewujudkan energi terbarukan untuk kedai hampir satu tahun.

"Awalnya kami membuat PLTMH pada 2020, untuk menerangi kedai ini," ucapnya.

Dilanjutkannya, PLTMH yang dibuat dari bahan seadanya.

"Turbin seadanya, kincir juga memanfaatkan veleg kendaraan bekas," paparnya pemuda Desa Ngesrepbalong itu.

Meski rakitan dan dari bahan bekas, tapi usaha para pemuda desa itu berhasil.

PLTMH rakitan yang dibuat para pemuda desa itu bisa menghasilkan listrik.

Listrik dari PLTMH pun dimanfaatkan untuk penerangan.

"Karena ada aliran air cukup deras, jadi kami berfikir untuk memanfaatkannya. Alhasil merakit PLTMH," katanya.

Perjuangan para pemuda desa untuk mewujudkan mandiri energi juga tak sia-sia.

Pada 2021, PLN Indonesia Power Semarang PGU melirik kiprah pemuda Desa Ngesrepbalong.

"Meski lokasinya jauh dan ada di tengah hutan, tapi kedai ini semakin ramai. Dari sana perusahaan BUMN yaitu PT Indonesi Power Semarang PGU melirik kami," tuturnya.

PLN Indonesia Power Semarang PGU itu pun merangkul para pemuda desa.

PLTMH yang ada pun dibangun ulang, untuk menghasilkan listrik lebih besar.

"Sampai sekarang listriknya masih kami manfaatkan, untuk semua keperluan kedai," ujarnya.

Ia berujar kedai kopi tersebut kini semakin populer.

"Kalau omset rata-rata bisa Rp 4 juta lebih setiap pekan," terangnya.

Selain menggunakan energi terbarukan, kedai tersebut juga menggandeng petani lokal.

"Kopi yang kami jual ada arabica dan robusta, kopi tersebut dari petani asli desa kami," jelasnya.

- Upaya PLN Kembangan Kemandirian Energi dan Peningkatan Perekonomian Berbasis Masyarakat 

Manfaat PLTMH yang ada di Desa Ngesrepbalong tak lepas dari kirpah PLN Indonesia Power Semarang PGU.

PLN Indonesia Power Semarang PGU terus berupaya mendukung kemandirian energi yang berdampak pada peningkatan perekonomian berbasis masyarakat.

Flavianus Erwin Putranto, Senior Manager PT PLN Indonesia Power Semarang PGU, menuturkan PLTMH di Desa Ngesrepbalong menjadi percontohan Jateng.

Bahkan ia berujar, PLTMH di Desa Ngesrepbalong jadi satu-satunya pembangkit listrik yang dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di Jateng.

"Semoga menjadi percontohan untuk wilayah lainnya, karena PLTMH di Ngesrepbalong merupakan satu-satunya yang ada di Jateng," katanya.

Erwin menambahkan, masih akan terus bekerjasama dengan pihak lainya guna mewujudkan kemandirian energi.

"PLN tak bisa terpisahkan dari masyarakat, untuk itu kolaborasi dengan masyarakat terus kami lakukan. Kami juga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bersama masyarakat di Tanjung Emas Kota Semarang untuk membangun ketahanan pangan," imbuhnya. (bud)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved