Berita Kudus
Merangsang Kecerdasan Intelektual dan Emosional Anak Melalui Sepakbola
Ratusan siswi tingkat sekolah dasar yang mengikuti ajang MIlikLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 yang diadakan di Supersoccer Arena
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS — Ratusan siswi tingkat sekolah dasar yang mengikuti ajang MIlikLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 yang diadakan di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah sejak Jumat (15/12/2023) hingga Minggu (17/12/2023).
Sepanjang 2023, turnamen sepak bola putri U10 dan U12 ini telah bergulir sebanyak tiga kali pada Juni, September dan Desember yang mempertandingkan tim dari berbagai SD di wilayah Kudus dan sekitarnya.
Dalam kurun waktu tersebut, para siswi telah menunjukkan berbagai perubahan dari sisi kemampuan sebagai pemain sepak bola maupun emosional pribadi masing-masing.
Hal ini menunjukkan bermain sepak bola juga memiliki pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh kembang anak.
Agus Fitrianto, guru olahraga SD Masehi Kudus yang juga menjadi pelatih salah satu tim kelompok U12 menyebutkan, melalui olahraga beregu seperti sepak bola, anak didiknya kini terlatih bekerja sama dalam tim.
Dia juga mengatakan, sepak bola merangsang anak berpikir kritis dan cepat melalui serangkaian aktivitas di lapangan hijau seperti mengontrol bola, ketepatan mengumpan serta menendang bola ke gawang lawan.
"Karena sering terlatih seperti itu jadi pastinya kecerdasan emosionalnya akan semakin baik saat di lapangan dan itu akan terbawa saat di sekolah. Mental mereka juga dilatih di sini, jadi saat timnya ketinggalan itu gimana mereka harus tetap semangat dan bangkit agar bisa menang," urainya, Sabtu (16/12/2023).
Di sisi lain, bertanding dengan disaksikan ratusan pasang mata juga berdampak pada lahirnya kepercayaan diri.
"Jadi kalau ada masalah tekanan, apa yang harus dilakukan, itu akan berpengaruh juga. Jadi tingkat kecerdasan mereka harusnya naik di akademis maupun non akademis,” ucap Agung Fitrianto.
Hal senada diungkapkan Kepala SD 3 Bulungcangkring Jamari yang hadir bersama para guru untuk mendukung 11 siswinya dalam MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3.
Selama mengikuti turnamen sepak bola putri ini, Jamari melihat perubahan signifikan pada anak didiknya baik dalam bersosialisasi maupun di bidang akademik.
“Saya berterimakasih kepada Bakti Olahraga Djarum Foundation dan juga MilkLife yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini kepada anak-anak didik. Saya mengamati ada perubahan termasuk disiplin, tepat waktu untuk mengikuti kegiatan baik olahraga maupun secara akademik,” kata Jamari.
Menurutnya, diselenggarakannya turnamen sepak bola putri ini membalikkan stigma negatif masyarakat terhadap anak-anak yang memilih menekuni olahraga ketimbang menapaki pendidikan akademik.
“Sebagian masyarakat selama ini menganggap bahwa olahraga, termasuk sepak bola, membuat anak-anak tidak berprestasi secara akademik karena waktu mereka yang seharusnya untuk belajar justru tersita karena kegiatan olahraga," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa, dua hal ini saling mendukung karena olahraga juga mengasah kemampuan berpikir anak yang akan merangsang kecerdasan emosional baik di bidang akademik maupun non akademik.
Dari sisi orang tua, Awwalun Ni’mah, yang mendukung putrinya berlaga dalam MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 menuturkan kini sang buah hati lebih dapat mengatur emosi dan lebih mudah bersosialisasi dengan teman-teman.
Putrinya, Qorry A’yuna, yang tergabung dalam tim Drupadi U-12 memiliki motivasi tinggi untuk menjadi pesepak bola putri handal Indonesia di masa mendatang.
“Sebelum mengikuti sepak bola, anak saya pendiam memang bergaulnya kurang sosialisasi. Namun setelah ikut main sepak bola terus bertanding di Milklife Soccer Challenge, anaknya lebih bisa mengatur emosi, lebih mudah termotivasi. Sekarang cita-cita dia ingin menjadi pemain sepak bola,” ucapnya.
Berbeda dari dua edisi sebelumnya, MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 mengadopsi sistem pertandingan 7 vs 7 dengan komposisi lima pemain putri dan dua pemain putra dalam sebuah tim di atas lapangan.
Selain itu, para peserta yang bertanding merupakan siswi hasil talent scouting pada penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2 yang diadakan akhir Agustus lalu.
Alhasil, pada turnamen ini mereka tidak bertanding membawa nama sekolah karena dalam satu tim para peserta berasal dari berbagai sekolah yang berbeda dari Kudus dan Jepara dengan total peserta berjumlah 478 anak usia dini dengan rincian 324 putri dan 154 putra.
Agus menilai, digabungnya putri dan putra dalam satu tim dapat mempercepat pengembangan bakat pemain sepak bola putri usia dini.
“Anak asuh saya bahkan menunjukkan progress yang cukup cepat ketika berlatih dengan siswa putra. Tentu ini menumbuhkan motivasi bagi para siswi yang bermain sepak bola agar kemampuannya semakin meningkat bahkan setara dengan anak laki-laki,” tandas Agus. (Rad)
Baca juga: "Sumpah Itu Ada Pocong" Lia Waode Alami Cerita Mistis Lihat Penampakan Saat Rekam IG Story
Baca juga: Apa Itu Blue Whale? Challenge yang Pernah Viral di Internet, Berbahaya Gegara Ini
Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi Truk Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang Butuh 3 Derek
Baca juga: Video Kronologi Kecelakaan Truk di Exit Tol Bawen Semarang Hari Ini, Melaju Deras Rem Blong
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Dibebastugaskan Sementara karena Dugaan Pelanggaran Disiplin ASN |
![]() |
---|
Harus Penuhi 1.200 Lux, 4 Lampu Penerangan Stadion Wergu Wetan Kudus Disidak PT LIB dan PSSI |
![]() |
---|
65 Persen Rampung, Gedung Baru Pelayanan SKCK Polres Kudus Diharapkan Lebih Nyaman dan Cepat |
![]() |
---|
Ini Penyebabnya, Perbaikan 13 Sekolah Rusak di Kudus Belum Terlaksana Hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
10 ASN Pemkab Kudus Terima Sanksi Disiplin, Tersebar di 3 OPD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.