Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Masyarakat Dianjurkan Terapkan Prokes, Kasus Covid-19 Melonjak Jelang Nataru

Pemerintah meminta masyarakat agar kembali menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seiring peningkatan kasus di Indonesia.

Editor: m nur huda
Dokumen Hotel Santika Pekalongan
Karyawan Hotel Santika Pekalongan saat membagikan masker batik dan nasi bungkus kepada masyarakat Kota Pekalongan. 

 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah meminta masyarakat agar kembali menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seiring peningkatan kasus di Indonesia.

Anjuran memakai masker berlaku di beberapa tempat publik seperti transportasi umum, fasilitas pelayanan kesehatan, dan fasilitas umum lainnya yang terdapat kerumunan orang.

Informasi yang beredar imbauan penggunaan masker di Indonesia sudah mulai diberlakukan 15 Desember 2023 berdasarkan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/1042/2023 tanggal 6 Desember 2023.

Pakar Ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman menjelaskan kasus infeksi saluran nafas yang merebak di dunia ini masih berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Menurutnya, orang yang terinfeksi Covid-19 akan semakin rentan.

"Itulah sebab fenomena kasus Covid-19 ini tidak tunggal banyak yang sifatnya kombinasi dengan infeksi saluran nafas lain," ucap Dicky kepada Tribun Network, Sabtu (16/12).

Dicky menyebut kasus yang populer saat ini mycoplasma pneumoniae akibat outbreak siklus pandemi Covid-19 secara bersamaan.

Oleh karena itu, upaya mitigasi apabila ingin pergi ke negara lain masyarakat harus dipastikan sudah divaksinasi.

Dia berharap pemerintah segera menerapkan kembali protokol 5M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi interaksi.

Dicky pun mengingatkan terkait adanya kelompok rawan di masyarakat yang akan menjadi korban.

"Meskipun jumlahnya akan jauh lebih kecil dibandingkan masa pandemi. Tapi angka statistik akan berbicara. Kematian satu persen kurang itu akan ada, atau akan terjadi," kata Dicky lagi.

Bahkan, dia meyakini bakal ada peningkatan kasus di layanan rumah sakit.

"Meski itu 5 persen atau 10 persen total dari kelompok rawan. Itu juga akan cukup menjadi beban layanan rumah sakit ketika kesiapan, infrastrukturnya, sumber daya manusia hingga obat lemah," jelasnya.

Lebih lanjut Dicky mengingatkan siapa saja kelompok rawan saat terinfeksi Covid-19.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved