Berita Kabupaten Semarang
Pohon Natal 13 Meter dari Eceng Gondok di Saloka Pecahkan Rekor ke-11.471 MURI, Ini Penampakannya
Tempat wisata Saloka Theme Park di Tuntang, Kabupaten Semarang memecahkan rekor MURI dengan menghadirkan replika pohon Natal raksasa.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Tempat wisata Saloka Theme Park di Tuntang, Kabupaten Semarang memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan menghadirkan replika pohon Natal raksasa.
Pohon setinggi sekitar 13 meter dengan diameter delapan meter itu menghiasi halaman Saloka dan memeriahkan suasana Kampung Natal menjelang Hari Raya Natal dan libur akhir tahun.
Uniknya, pohon Natal tersebut berbahan eceng gondok yang diambil dari Danau Rawa Pening.
Eceng gondok kering yang dipakai seberat sekitar 4 kuintal dengan melibatkan para perajin dan pelaku UMKM di sekitar Danau Rawa Pening.
Pohon raksasa itu juga dihias menggunakan kulit jagung bunga cemara serta lampu-lampu yang bersinar ketika malam hari, sementara di atas pohon terpasang hiasan bintang pohon Natal.
Baca juga: Pohon Natal Dari Limbah Kayu di Laras Asri Resort & Spa Salatiga
Baca juga: Kocak! Kampus Ini Bikin Pohon Natal dari Tumpukan Skripsi, Warganet: Pohon Natal Termahal Ini!
Baca juga: Ritual Persamuan 1.000 Rupang Kelenteng Tay Kak Sie Semarang Pecahkan Rekor MURI
Senior Manager MURI, Sri Widayati mengatakan bahwa pohon Natal tertinggi dari rangkaian eceng gondok resmi tercatat di MURI sebagai karya ke-11.471.
“Ini sebuah bentuk dukungan kepada warga sekitar. MURI sangat mengapresiasi kreativitas pemanfaatan sekitar lokasi untuk dijadikan mahakarya spektakuler,” kata dia seusai menyerahkan piagam penghargaan itu di Saloka, Tuntang, Kabupaten Semarang pada Sabtu (16/12/2023) sore.
GM Operation Saloka, Johannes Harwanto mengatakan bahwa manajemennya ingin mendukung ekonomi kerakyatan dengan membeli eceng gondok yang merupakan gulma dari Danau Rawa Pening dan sering dijadikan kerajinan tangan oleh warga setempat.
Proses pembuatannya juga melibatkan warga lokal seperti menyediakan eceng gondok hingga merangkai menjadi pohon.
“Banyak tanaman eceng gondok yang subur. Sebagian di antara penduduk sekitar juga mengolah tanaman tersebut menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi,” kata dia.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan hal-hal seperti itu bisa memicu peningkatan perekonomian dari sektor UMKM maupun sektor pariwisata.
“Sangat bagus, pohon Natal yang tinggi. Harapan kami perekonomian di Kabupaten Semarang bisa terangkat,” ungkap orang nomor wahid di Kabupaten Semarang tersebut.
Sebagai informasi tambahan, pada periode Natal dan Tahun Baru kali ini, Saloka Theme Park juga menghadirkan berbagai event di Kampung Natal dari 16 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
Dekorasi-dekorasi bertema Natal akan memenuhi tempat wisata itu dan memberikan nuansa seperti di perkampungan.
Berbagai pertunjukan seru seperti gamelan, orkestra Calung, tarian tradisional dan teater lokal serta belasan kuliner dengan beragam menu juga akan digelar selama periode Kampung Natal Saloka. (*)
Skandal 5 Orang di Papringan Kabupaten Semarang, Sertifikasi Tanah Dikorupsi Ramai-ramai Rp 907 Juta |
![]() |
---|
Kronologi Ayah di Bandungan Paksa Inses Anaknya, Berawal Niat Baik Korban |
![]() |
---|
Di Balik Temuan Jasad Juru Parkir di Parit Pasar Lanang Ambarawa, Diduga Meninggal 4 Jam Sebelumnya |
![]() |
---|
Pemotor Terseret hingga 50 Rumah Warga Ngendo Terdampak, Kisah Banjir Bandang di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
ASN di Kabupaten Semarang Ramai-ramai Minum Susu Sapi Perah dari Peternak Lokal, Seusai Jalan Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.