Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Inilah Payung Rp 100 Ribu, Camat Jeniaty Diduga Mundur Setelah Dimarahi Bupati Soal Penjualan Payung

Karena dipermalukan di depan umum, Jeny merasa sakit hati. Ia pun menuliskan pengunduran dirinya sebagai Camat Rantepao

Editor: muslimah
instagram
Jeniaty Rike Ekawaty, Camat Rantepao yang viral mengundurkan diri karena dipermalukan Bupati Toraja Utara akhirnya terekspos. 

TRIBUNJATENG.COM, RANTEPAO - Langkah Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty mengundurkan diri dari jabatannya menggegerkan masyarakat setempat.

Apalagi muncul dugaan Jeniaty mundur karena tidak terima dimarahi bupati Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang terkait persoalan payung.

Langkah Jeniaty bahkan didukung  sejumlah pihak.

Sementara Bupati Bassang hingga kini belum memberikan klarifikasinya

Baca juga: Camat Jeniaty Putuskan Mundur, Merasa Dipermalukan Bupati Toraja Utara Soal Jualan Payung

Baca juga: Sosok Pria yang Tusuk Imam Mushala karena Terganggu Suara Pengajian, Ini Curhatnya ke Keluarga

Penampakan Payung Seharga Rp100 Ribu yang Disebut Bikin Camat Rantepao Mundur Karena Dimarahi Bupati
Penampakan Payung Seharga Rp100 Ribu yang Disebut Bikin Camat Rantepao Mundur Karena Dimarahi Bupati (Istimewa)

Untuk peristiwa yang membuat Jeniaty mundur adalah saat Bupati meminta penjelasan progres penjualan payung untuk dana panitia Natal Pemda Toraja Utara.

Kejadiannya saat apel gabungan di Lapangan Bakti, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin (11/12/2023) lalu.

Seorang kepala seksi di Pemkab Toraja Utara berinisial JG menceritakan, saat upacara tengah berlangsung, bupati meminta penjelasan camat mengenai progres penjualan payung.

Sebelumnya, seluruh ASN di lingkup Pemerintahan Toraja Utara diminta membeli payung seharga Rp100 ribu.

Hasil penjualan payung itu nantinya akan digunanakan oleh Pemkab Toraja Utara untuk perayaan Natal.

"Saat itu, Pak bupati mempertanyakan sudah sampai mana progres penjualan payung tersebut," kata JG.

Saat itu Camat Rantepao, Jeniaty Rike Ekawaty, menghampiri Bupati di atas panggung untuk memberi penjelasan.

Namun sebelum tiba di dekat panggung, menurut JG, bupati marah dan mengusir camat.

Bupati juga mengeluarkan kata-kata kasar ke sang camat.

"Tapi saya dengar kabar katanya Pak Bupati mengatakan dia tidak marah, hanya melarang Ibu Jeny mendekat karena podium dan sekitar podium itu sangat licin, banyak genangan air habis hujan," ucap JG.

Karena dipermalukan di depan umum, Jeny merasa sakit hati. Ia pun menuliskan pengunduran dirinya sebagai Camat Rantepao, jabatan yang diberikan Bupati Yohanis Bassang.

Surat pengunduran dirinya itu tertanggal 13 Desember 2023 bermaterai Rp 10.000.

Dari penelusuran Tribun Toraja, Sabtu (16/12/2023), payung yang dijual tersebut berwarna silver dengan gagang warna hitam. Di salah satu sisi payung terdapat gambar lambang Kabupaten Toraja Utara.

Jeniaty Rike Ekawaty ST MM, Camat Rantepao yang memutuskan mundur dari jabatannya
Jeniaty Rike Ekawaty ST MM, Camat Rantepao yang memutuskan mundur dari jabatannya (via Tribun Medan)

Payung yang dijual panitia Natal Pemda Toraja Utara.

Berikut bunyi penggalan isi surat pengunduran di Jeniaty Rike Ekawaty:

“Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Camat Rantepao. Adapun alasan pengunduran diri saya dikarenakan prinsip hidup serta saya sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja saya saat ini, yang dimana saya sudah berusaha untuk totalitas dalam bekerja selama ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa adanya paksaan dari pihak manapun."

Rumpun Tongkonan Banua Sura' Limbong Ba'lele Dukung Camat Rantepao Mundur

Jeniaty Rike Ekawaty berasal dari rumpun Tongkonan Banua Sura' Limbong, Ba'lele.

Ba'lele merupakan kawasan yang sekarang berada Lapangan Bakti, Rantepao.

Seorang keluarga dari Tongkonan Banua Sura' Limbong, TR, mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jeny sudah tepat, jika memang mendapat perlakuan yang tidak baik di depan umum.

"Kalau memang benar perlakuan Bupati Toraja Utara, Yohannis Bassang, ke anak, sepupu, keponakan, cucu kami maka sikap surat pengunduruan diri itu sudah benar," kata TR kepada Tribun Toraja, Sabtu (16/12/2023).

"Itu adalah adalah sikap dan harga diri," tambahnya.

TR pun meminta agar Bupati Toraja Utara gentelman mengakui di hadapan ASN dan masyarakat perihal perlakuannya itu.

Namun, sampai saat ini, sampai kabar ini telah viral, Yohanis Bassang alias Ombas belum juga memberikan klarifikasi. (Tribuntoraja.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved