Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Profil Tanjakan Cinomati, Kelok 16 dan 17 Paling Bahaya, Saking Ekstremnya Mau Dihapus Google Maps

Profil Tanjakan Cinomati, Kelok 16 dan 17 Paling Bahaya, Saking Ekstremnya Mau Dihapus Google Maps

Editor: muslimah
TribunJogja.com
Kondisi jalan jalur Cinomati, Bantul dengan rambu yang terpasang dan petugas yang tengah berjaga pada Selasa (27/6/2017).  

TRIBUNJATENG.COM - Profil tanjakan Cinomati yang berada di jalur Cinomati, Bantul, DIY.

Saking ekstremnya, tanjakan ini tengah diupayakan untuk dihapus dari google maps.

Hal ini demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Jalur Cinomati ini memiliki panjang 1,3 kilometer dengan 42 kelokan. Jalur ini diapit oleh jurang di salah satu sisi dan tebing di sisi lainnya.

Kelokan yang paling berbahaya ada di kelok 16 dan 17, dimana terdapat tanjakan Cinomati yang terkenal ekstrim.

Baca juga: Remaja di Kabupaten Sikka Tewas Tertabrak Sepeda Motor Saat Berjalan Kaki di Kota Baru

Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini 20 Desember 2023: Gempa Guncang  Jawa 2 Kali, Dini Hari dan Pagi Tadi Rilis BMKG

Petugas SAR mengevakuasi minibus yang mengalami kecelakaan di jalur Cinomati, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (9/12/2023) siang.
Petugas SAR mengevakuasi minibus yang mengalami kecelakaan di jalur Cinomati, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (9/12/2023) siang. (Tangkapan layar video SAR Bantul via TribunJogja.com)

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (13/12/2023), upaya menghapus jalur Cinomati dari Google Maps ini kembali dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul jelang musim libur panjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (nataru).

Rute alternatif yang dikenal dengan keberadaan tanjakan Cinomati ini memang terbilang ekstrem dan menjadi salah satu titik rawan kecelakaan.

"Hapus saja dari Google Maps. Itu kan aplikasi terbuka sehingga siapapun bisa mengisi di situ.

Kita melihat ada potensi yang cukup berbahaya maka nanti akan diurus oleh Dishub bagaimana pencarian jalan melalui Google Maps itu tidak menunjukkan arah Cinomati," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat ditemui wartawan di Dlingo, Bantul, Rabu (13/12/2023).

Lebih lanjut, Halim mengatakan jika nanti tidak bisa dihapus dari aplikasi maka akan diupayakan agar jalur Cinomati ini diberikan keterangan berbahaya untuk dilalui.

Hal utama yang Halim perintahkan ke Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) menambah rambu-rambu peringatan di jalur Cinomati.

"Harus ada peringatan area berbahaya. Sehingga para pencari jalan sudah dapat peringatan sejak mengakses," ujarnya.

Kepala Dishub Bantul Singgih Riyadi mengatakan bahwa pihaknya akan segera melaksanakan perintah Bupati Bantul terkait pemasangan rambu dan upaya penghapusan jalur Cinomati dari aplikasi.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk memberi label jalur Cinomati berbahaya dan rawan kecelakaan.

Di tahun-tahun sebelumnya, hal yang sama juga pernah diupayakan untuk menghindari wisatawan yang diarahkan ke jalur dengan tanjakan yang cukup curam itu.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (22/12/2022), Kapolres Bantul AKBP Ihsan berkoordinasi dengan Google terkait penghapusan jalur Cinomati untuk sementara saat libur Natal dan Tahun baru.

Ihsan mengungkap, hal itu sudah pernah dilakukan pada musim liburan di tahun sebelumnya dan terbukti efektif.

"Tahun sebelumnya kami langsung ke Google, melakukan semacam komunikasi untuk sementara ya, pada saat 24 dan 25 (Desember), Tahun Baru dikeluarkan dulu dari Maps-nya google sehingga tidak muncul," kata Ihsan kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).

Mengenal Jalur Cinomati yang Memiliki Tanjakan Ekstrem

Tanjakan Cinomati adalah sebuah tanjakan ekstrim di jalur Cinomati yang menjadi rute alternatif penghubung Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasi tepatnya berada Jalan Pleret - Pathuk dan masuk ke dalam wilayah Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.

Tanjakan dengan kemiringan ekstrem ini biasanya dilalui oleh kendaraan dari dan menuju arah kawasan wisata Mangunan.

Selain itu, tanjakan Cinomati juga dikenal sebagai salah satu jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Macetnya daerah Bukit Bintang, Patuk, Gunungkidul.

Dilansir dari TribunJogja.com (30/12/2019), Kepala Seksi Operasional SAR DIY Distrik Bantul Bondan Supriyanto menjelaskan ekstremnya jalur dan tanjakan Cinomati.

Jalur Cinomati ini memiliki panjang 1,3 kilometer dengan 42 kelokan. Jalur ini diapit oleh jurang di salah satu sisi dan tebing di sisi lainnya.

Kelokan yang paling berbahaya ada di kelok 16 dan 17, dimana terdapat tanjakan Cinomati yang terkenal ekstrim.

Tanjakan Cinomati disebut ekstrem karena sangat curam, dengan kemiringan hingga 45 derajat.

Oleh sebab itu, tanjakan Cinomati memiliki kontur menanjak terjal jika ditempuh dari arah Kota Yogyakarta.

Sebaliknya, kondisi jalan akan menurun curam jika ditempuh dari arah Gunungkidul.

Tanjakan Cinomati Rawan Kecelakaan

Kondisi jalur Cinomati memang sangat membahayakan bagi kendaraan apabila tidak kuat menanjak. Begitu juga bagi kendaraan yang tengah turun, karena rawan terjadi rem blong.

Selain itu, banyaknya kelokan, lebar jalan yang tidak mendukung untuk dilalui dua arah, serta minimnya penerangan di malam hari membuat pengendara harus ekstra waspada.

Hal ini pula yang menjadi alasan banyaknya kejadian kecelakaan di tanjakan Cinomati yang tidak jarang memakan korban jiwa.

Rute alternatif melalui jalur dengan tanjakan ekstrem ini memang tidak direkomendasikan, terutama bagi kendaraan besar atau kendaraan yang mengangkut barang dan penumpang dalam jumlah banyak.

Karena cukup rawan kecelakaan, tanjakan Cinomati kerap dijaga oleh petugas dan relawan baik dari Polri, TNI, Satpol-PP, SAR DIY Distrik Bantul Paksi Katon, FPRB Wonolelo, dan berbagai unsur relawan lainnya.

Petugas yang berjaga di lokasi ini akan dengan sigap menolong kendaraan yang gagal menanjak dan mengatur arus lalu lintas.

Tips Berkendara di Tanjakan Cinomati

Kebanyakan kendaraan yang gagal menanjak di jalur ini berasal dari luar daerah yang hanya mengikuti arahan dari Google Maps, dimana kendaraan tidak dalam kondisi prima atau sopir belum menguasai medan sehingga terlambat oper gigi.

Kondisi ini juga kerap membuat kendaraan yang ada di belakangnya kaget sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sehingga ada baiknya pengendara yang akan tetap melintasi jalur Cinomati memperhatikan tips berkendara agar tetap aman ketika melalui tanjakan ekstrem ini.

Jalan Cinomati, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ketika terjadi longsor yang menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor terjauh. (KOMPAS.com/Markus Yuwono)
Yang wajib diperhatikan, pengemudi dan kendaraan yang akan melewati jalur Cinomati harus dalam keadaan baik dan prima.

Kendaraan juga tidak boleh membawa muatan berlebih, serta harus menaati rambu-rambu yang telah terpasang.

Kendaraan yang hendak menanjak harus lebih dulu melakukan ancang-ancang dari bawah agar kendaraan memiliki cukup momentum untuk menyelesaikan tanjakan.

Kendaraan yang akan menanjak dianjurkan untuk menggunakan gigi kecil. Bila perlu, lakukan teknik zigzag dengan tetap memperhatikan kondisi lalu lintas dari arah depan dan belakang.

Bagi pengendara yang akan turun dari arah Gunungkidul juga harus memperhatikan laju kendaraan, keberadaan belokan tajam, serta adanya kendaraan yang datang dari arah depan.

Selain itu, pengendara yang melewati jalur Cinomati juga harus menjaga jarak aman dan memperhatikan arahan petugas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Apabila ada kendaraan yang tidak kuat menanjak, petugas yang berjaga biasanya akan sigap membantu dengan mengganjal roda kendaraan agar tidak meluncur ke belakang.

Selain itu, biasanya petugas akan meminta untuk menurunkan penumpang atau mengurangi muatan yang ada dikendaraan.

Tidak jarang, petugas di jalur Cinomati juga akan membantu mendorong kendaraan agar bisa menyelesaikan tanjakan dan kembali melanjutkan perjalanan.

Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com


Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Dianggap Terlalu Ekstrem, Tanjakan Cinomati di Bantul Mau Dihapus dari Google Maps 'Cukup Berbahaya', https://trends.tribunnews.com/2023/12/20/dianggap-terlalu-ekstrem-tanjakan-cinomati-di-bantul-mau-dihapus-dari-google-maps-cukup-berbahaya?page=all.

Editor: Nafis Abdulhakim

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved