Berita Regional
Bocah 10 Tahun yang 3 Hari Tunggui Jasad Ibunya Ternyata Sempat Chat dengan Guru Ngaji, Arini Panik
Yang tak terduga, selama itu pula anaknya yang masih berusia 10 tahun tinggal bersama jasad ibunya
TRIBUNJATENG.COM -- Kisah miris datang dari Ponorogo, Jawa Timur.
Mayat seorang wanita ditemukan di rumahnya setelah tiga hari meninggal.
Yang tak terduga, selama itu pula anaknya yang masih berusia 10 tahun tinggal bersama jasad ibunya.
Bocah tersebut berinisial QU (10), sementara ibunya ibunya yang meninggal DWH (45).
Baca juga: SAH! Harga BBM Jawa Bali DIY Terbaru Hari Ini Senin 25 Desember 2023, Pertalite hingga Pertamax
Baca juga: Pinkan Mambo Jadi Mualaf karena Dinikahi Arya Khan, Dampingi Suami Jualan Singkong
Kasus ini terungkap setelah seorang warga bernama Arini mendapat pesan WhatsApp (WA) dari nomor DWH.
Pesan itu diketik oleh QU. Ia mengabarkan bahwa ibunya meninggal.
QU pun meminta agar Arini datang ke rumahnya.
Arini terkejut saat membaca pesan itu. Dia lantas menelepon nomor ponsel DWH.
“Setelah saya telepon, yang mengangkat ternyata QU. Ia lalu mengatakan ibunya meninggal berulang-ulang. Saya pun langsung ke lokasi,” ujarnya, Sabtu (23/12/2023).
Setiba di rumah DWH, Arini mendapati DWH sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Temuan itu langsung ia laporkan ke ketua RT dan polisi.
Jenazah DWH ditemukan di rumahnya, Perumahan Pasade, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jumat (22/12/2023).
DWH merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN).
Wakil RT Perumahan Pasade, Wahyudin, mengatakan, di rumah itu, DWH tinggal bersama QU saja.
Mereka pindah ke rumah tersebut sejak Lebaran 2023.
Menurut Wahyudin, keluarga itu sangat tertutup.
"Orangnya tertutup. Warga itu tidak tahu dia (DWH) keluar rumah kapan dan masuk rumah kapan," ucapnya, Jumat, dikutip dari Tribun Jatim.
Selama tiga hari tinggal bersama jenazah ibunya, QU tak memberi tahu warga.
Warga sempat melihat QU dua kali keluar rumah untuk beli makan.
Ketika ditemukan, jenazah DWH sudah menguarkan bau tak sedap.
Usai mendapat laporan soal penemuan mayat, Kepolisian Sektor (Polsek) Ponorogo Kota langsung mendatangi lokasi.
Petugas kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sedangkan, jenazah DWH dibawa ke RSUD dr. Hardjono, Ponorogo, untuk diotopsi.
Iptu Muhammad Sahid Mustofa belum bisa memastikan tanggal kematian dan penyebab DWH meninggal.
"Belum bisa memastikan kami kapan meninggalnya. Makanya bawa ke rumah sakit," ungkapnya. (TribunnewsBogor.com)
Siasat Hanafi Tutupi Jejak Pembunuhan Berencana terhadap Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Pria Ditangkap Polisi karena Tidur di Halaman Rumah Warga, Mengaku Ditipu Wanita Kenalannya |
![]() |
---|
"Bubarkan Indonesia, Tentara yang Ngomong," Murkanya Serma TNI Christian Atas Kematian Prada Lucky |
![]() |
---|
Tembak Mati Pelajar, 2 Anggota TNI Divonis 2,5 Tahun Penjara dan Dipecat |
![]() |
---|
Penjual Layangan Jadi Korban Penembakan, Berawal Tuduh Bocah Curi Dagangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.