Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Hari Ini

Blak-blakan Bos PSIS Semarang: Finansial Mahesa Jenar Lagi Tak Baik-baik Saja, Gaji Pemain Dicicil

Kondisi keuangan yang tidak stabil membuat manajemen PSIS Semarang terpaksa harus menunda hingga mencicil pembayan gaji ke pemainnya di musim ini.

Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG/Franciskus Ariel Setiaputra
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kondisi keuangan PSIS Semarang sedang tidak baik- baik saja di sepanjang musim 2023-2024, khususnya jelang tutup tahun ini.

Tak pelak demi menyelematkan diri dari permasalahan finansial, beragam cara dilakukan pihak manajemen.

Termasuk diungkap CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi yang secara blak- blakan menyebut jika gaji pemain terpaksa harus dicicil.

Meskipun demikian, metode tersebut sudah diketahui dan dapat dipahami oleh seluruh pemain maupun official tim Mahesa Jenar.

Kondisi tersebut diklaim juga oleh Yoyok Sukawi tak sekadar dialami PSIS, melainkan sebagian besar klub Liga 1.

Sebut saja ada PSM Makassar, Persija Jakarta, hingga Arema FC.

Penyebabnya pun beragam.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan ke-24, Ada Tambahan Laga Tunda Persebaya Vs PSIS dan Persis Vs Madura United

Baca juga: Digelar Akhir Januari 2024, Ini Jadwal Laga Tunda Liga 1 Persebaya Surabaya Vs PSIS Semarang

Kondisi compang-camping dialami tim Liga 1, utamanya berkaitan dengan finansial atau keuangan klub.

Salah satunya adalah PSIS Semarang dalam membayar kewajiban kepada pemain lokal dan asingnya.

Kondisi keuangan yang tidak stabil membuat manajemen PSIS Semarang harus menunda hingga mencicil pembayan gaji ke pemainnya.

Kondisi krisis finansial yang dialami tim berjuluk Mahesa Jenar itu diungkapkan langsung oleh CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.

Yoyok Sukawi tak ragu menyebut kondisi finansial timnya memang sedang tidak baik-baik saja.

Permasalahan keuangan yang dialami PSIS Semarang terjadi karena sejumlah faktor.

Yoyok Sukawi menjelaskan, di musim ini PSIS Semarang mendapatkan banyak ujian saat berlaga di kompetisi Liga 1 2023-2024. 

Paling mencolok, kondisi di stadion saat PSIS Semarang bermain kurang diminati suporter.

Sepinya partai kandang, PSIS Semarang semakin membuat tim kurang pemasukan.

"Di PSIS itu sama, punya masalah pembayaran gaji," kata Yoyok Sukawi seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (29/12/2023).

"Karena ekonomi di dunia ini turun jadi tiket penonton berkurang, sponsor juga berkurang," terangnya.

Faktor lainnya adalah kaburnya para sponsor yang mendukung tim.

Aksi dua dirigen Panser Biru, Ferry Opel dan Jefri Agus Ridwan saat memandu para suporter Panser Biru di sisi tribun selatan Stadion Jatidiri saat pertandingan PSIS Semarang kontra PSS Sleman 3 Desember 2023. 
 
Aksi dua dirigen Panser Biru, Ferry Opel dan Jefri Agus Ridwan saat memandu para suporter Panser Biru di sisi tribun selatan Stadion Jatidiri saat pertandingan PSIS Semarang kontra PSS Sleman 3 Desember 2023.   (TRIBUNJATENG/Franciskus Ariel Setiaputra)

Baca juga: "Dalam Doaku Mahesa Jenarku" Ini Kunci Gitar Chord Romansa di Jiwa PSIS Semarang

Baca juga: Kaleidoskop 2023: Duo PSIS, Carlos Fortes dan Gali Freitas Masuk Daftar Shot on Target Terbanyak

Sponsor memiliki peran besar dalam keberlangsungan tim di kompetisi Liga 1.

Bila sponsor menarik diri, tentunya manajemen klub perlu berusaha menutupi pengeluaran tim yang membengkak.

"Persija Jakarta juga ngomong kalau sponsor kabur, tiket penonton sulit, dan lain sebagainya," terang CEO PSIS Semarang itu.

"Kalau di PSIS Semarang sebetulnya sama."

"Kami sudah over budget (alias) terlalu banyak sebenarnya, tapi kami punya komitmen untuk selalu menyelesaikan kewajiban, cuma mungkin telat," lanjutnya.

Yoyok Sukawi pun mengakui tak akan membiarkan para pemain dan staff terlalu lama menunggu tanggal gajian.

"Tapi telatnya tidak sampai lama, tidak sebulan dua bulan."

"Kami pakai skema misal gajian tanggal 10, langsung lunas di depan, sekarang kami cicil," tambah Yoyok Sukawi.

Pada kesempatan yang sama, Yoyok Sukawi juga mengungkapkan alasan memilih menggunakan metode cicil.

"Mengapa kami cicil?"

"Karena PSIS Semarang usaha kami butuh waktu untuk berputar menghasilkan uang."

"Apalagi sekarang dollar melejit, itu berantakan semuanya."

"Tapi tidak usah khawatir, PSIS Semarang masih bisa bertahan," ujar Yoyok.

Yoyok Sukawi juga memberikan penjelasan jika klub-klub di Indonesia memiliki nasib yang sama.

Sebelumnya, PSM Makassar sempat beberapa kali tersandung masalah telat bayar pemain.

Pelatih Bernardo Tavares menjadi paling vokal soal hal tersebut.

Bahkan pemain asing Victor Mansaray sempat mengancam keluar dari Pasukan Ramang karena gaji yang seharusnya dia terima telat masuk.

Pemain asal Amerika Serikat tersebut sudah berpamitan melalui Instagram Story setelah gajinya tertunda dua bulan.

Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca.
Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Baca juga: "Demi Tugu Muda di Dada" Ini Chord Kunci Gitar Tugu Muda Di Dada PSIS Semarang

Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Liga 1, Persebaya Vs PSIS, Persib Vs Persis dan Borneo FC Vs Persija

"Terima kasih PSM Makassar telah mendatangkan saya," tulis Victor Mansaray lewat unggahan Instagram pada Jumat (15/12/2023).

"Dua bulan sudah cukup baik."

"Saya sudah mengatakan kepada manajemen untuk memutus kontrak saya."

"(Pembayaran) gaji yang tertunda adalah sesuatu yang tidak bisa saya toleransi dan saya merasa dikhianati oleh manajemen," ungkapnya.

Namun setelah huru-hara tersebut, PSM Makassar nampaknya langsung melunasi pembayaran Victor Mansaray.

Pasalnya pada 18 Desember 2023, Victor Mansaray masuk dalam starting untuk kembali bekerja dengan Pasukan Ramang.

Lalu ada, Arema FC yang baru mengalami Tragedi Kanjuruhan Malang juga mengaku finansialnya tengah oleng.

Terlebih skuad Singo Edan harus bermain home di Bali, membuat pengeluaran makin membengkak.

Kemudian, Persija Jakarta pada November 2023 mengungkapkan tengah mengalami krisis finansial hingga para sponsor menghilang.

Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca mengakui bahwa tim berjulukan Macan Kemayoran itu mengalami kesulitan finansial.

"Iya kesulitan itu ada," kata Mohamad Prapanca.

"Sebenarnya tidak perlu bertanya faktornya apa, karena semua sudah terlihat sendiri."

"Sponsor yang di jersey itu kurang banyak."

"Kedua, kami tidak punya stadion yang pasti," ucap Mohamad Prapanca.

"Kami mencoba mempertahankan apa yang ada di dalam Persija," tutup Prapanca. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 'Sponsor Kabur Tiket Penonton Sulit' Curahan Hati Bos PSIS, Gaji Pemain di Liga 1 Telat Dibayar

Baca juga: Ange Postecoglou Tak Mau Buang Waktu, Ini Rencana Besar Transfer Tottenham Hotspur

Baca juga: NIKMATILAH Laga Akhir 2023, Pesan Mikel Arteta Jelang Arsenal Vs West Ham United

Baca juga: TERUNGKAP Rencana 6 Pelaku Pembunuhan Bos Doorsmeer Deli Serdang: Istri M Jadi Korban Berikutnya

Baca juga: Nasib Pilu Sifa Batal Gelar Resepsi Pernikahan, Suami Tewas Kecelakaan 3 Hari Selepas Ijab Kabul

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved