Ledakan di Pabrik Nikel
Sosok Tersangka Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali, Korban Tewas Jadi 20 Orang
Sosok tersangka ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Morowali Industrial Park (IMIP) akan segera.
TRIBUNJATENG.COM - Sosok tersangka ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Morowali Industrial Park (IMIP) akan segera ditetapkan.
Polisi menyebut sudah mengantongi nama tersangka peristiwa yang telah menewaskan 20 orang pekerja tersebut.
Korban ke-20 adalah seorang pekerja bernama Sahrul (23) dilaporkan meninggal pada Minggu (31/12/2023) sore.
Dia mengembuskan napas setelah sempat menjalani dua kali operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (31/12/2023) sore.
Baca juga: Mengenang Irfan Bukhari, Pahlawan Evakuasi dalam Tragedi Ledakan Tungku Smelter di Morowali
Baca juga: Penyidik Bareskrim hingga Tim DVI Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Ledakan Tungku Smelter PT ITSS
Dalam rilis akhir tahun, polisi menegaskan, akan segera menetapkan tersangka dalam kejadian kecelakaan kerja tersebut.
Melansir Kompas.id, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menegaskan akan segera melakukan gelar perkara dan menetapkan tersangka kasus ledakan tungku smelter.
Hal itu setelah polisi memeriksa 28 saksi.
"Gelar perkara akan dilakukan. Kalau tersangka sudah ada yang mengarah ke sana. Soal berapa yang tersangka atau siapa kita tunggu hasil gelar perkara," ungkap Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho di Palu, seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (1/1/2024).
Diduga, kejadian tersebut akibat ada beberapa pelanggaran prosedur standar operasional.
Pelanggaran ini dari sisi petugas, metode, sampai keputusan yang seharusnya diambil oleh pemangku kewenangan.
Korban 20 orang Korban tewas akibat ledakan tungku smelter ini menjadi 20 orang.
Seorang pekerja bernama Sahrul meninggal di RSUD Saweigading, Palopo, Minggu (31/12/2023).
Direktur Administrasi Keuangan dan Bina Program RSUD Sawerigading Palopo Harmawati mengungkapkan korban sempat menjalani dua kali operasi.
“Pihak perusahaan yang mempekerjakan yakni IMIP Morowali meminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Primaya dan mereka sudah siapkan berangkat menggunakan pesawat via bandara Laga Ligo Bua Luwu, Minggu (31/12/2023) pagi tadi. Namun korban meninggal pukul 13.40 Wita,” kata Harmawati.
Kini korban dibawa ke kampung halamannya menggunakan ambulans RSUD Sawerigading Palopo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.