Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Penyidik Bareskrim hingga Tim DVI Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Ledakan Tungku Smelter PT ITSS

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) mengambil keputusan drastis dengan menghentikan sementara operasional PT Indonesia

Editor: muh radlis
TRIBUNPALU.COM
Pekerja nekat melompat dari ketinggian untuk menyelamatkan diri dari ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) mengambil keputusan drastis dengan menghentikan sementara operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) menyusul tragedi ledakan dan kebakaran tungku yang merenggut nyawa belasan pekerja serta melukai puluhan lainnya.

Pada Senin (25/12), jumlah korban tewas akibat kecelakaan kerja ini bertambah menjadi 16 orang pekerja.

Juru Bicara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedy Kurniawan, mengonfirmasi bahwa tiga pekerja yang meninggal terdiri dari satu pekerja Indonesia dan dua pekerja asing. Direktur Utama RSUD Morowali, dr. Agus AS Partang, menyatakan bahwa jumlah keseluruhan korban mencapai 62 orang, dengan 16 di antaranya meninggal dunia.

"Total meninggal dunia menjadi 16 orang, terdiri dari 6 Tenaga Kerja Asing (TKA) dan 10 Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Keseluruhan korban berjumlah 62 orang," ujar dr. Agus AS Partang pada Senin (25/12) malam.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki penyebab kebakaran tungku di PT ITSS.

Tim tersebut terdiri dari penyidik Polda Sulteng, Polres Morowali, didukung oleh tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes), serta tim Inafis dari laboratorium forensik Makasar dan Mabes Polri.

Tempat kejadian perkara juga telah diamankan.

"Untuk saat ini, operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kita hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan nanti," kata Irjen Pol Agus Nugroho dalam rilis resminya.

Tungku di satu pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terbakar dan menyebabkan belasan orang pekerja meninggal dunia dan puluhan lain mengalami luka.

Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin (25/12) mengonfirmasi pekerja asal China tewas dalam kebakaran di pabrik peleburan nikel milik ITSS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kedutaan besar China di Indonesia untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut sesegera mungkin.

"Juga secara bersamaan memandu perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam insiden tersebut untuk menangani dan menyelesaikan masalah tersebut," ujar Mao Ning dalam konferensi pers, Senin (25/12), seperti dikutip dari kantor berita Reuters.

"China akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan Indonesia dan melakukan upaya tindak lanjut dengan baik." lanjutnya.

Pihak kepolisian mengatakan kecelakaan kerja di PT ITSS terjadi pada pukul 05.30 WITA, tepatnya di gedung lantai dua dan tiga.

Kecelakaan itu bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada dilantai dua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved