Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tahun Baru 2024

Suka Menulis Resolusi Tahun Baru? Ternyata Sudah Dilakukan oleh Manusia Sejak 4.000 Tahun yang Lalu

Suka Menulis Resolusi Tahun Baru? Ternyata Sudah Dilakukan oleh Manusia Sejak 4.000 Tahun yang Lalu

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Kompas.com/Istimewa
Suka Menulis Resolusi Tahun Baru? Ternyata Sudah Dilakukan oleh Manusia Sejak 4.000 Tahun yang Lalu 

Suka Menulis Resolusi Tahun Baru? Ternyata Sudah Dilakukan oleh Manusia Sejak 4.000 Tahun yang Lalu

TRIBUNJATENG.COM - Bagi sebagian besar masyarakat dunia, tahun baru adalah momen yang dirayakan.

Setelah melewati 365 hari sesuai dengan kalender Masehi, kebanyakan orang ingin merayakan euforia
bersama.

Tidak hanya itu, tahun baru juga identik dengan tradisi membuat resolusi dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya.

PLN Sukses Jaga Pasokan Listrik Perayaan Malam Tahun Baru 2024 Terang Benderang Penuh Cahaya
PLN Sukses Jaga Pasokan Listrik Perayaan Malam Tahun Baru 2024 Terang Benderang Penuh Cahaya (IST)

Baca juga: Ramalan Tahun 2024: Lima Weton Ini Akan Mendapat Keberuntungan Luar Biasa, Termasuk Kamu?

Ternyata, tradisi membuat resolusi di malam tahun baru bukanlah hal yang baru-baru ini muncul.

Tradisi ini setidaknya sudah ada sejak 4.000 tahun lalu oleh Kekaisaran Babilonia.

Menurut History.com, orang Babilonia adalah yang pertama kali menggelar perayaan tahun baru dalam festival agama yang berlangsung selama 12 hari berturut-turut yang disebut Akitu.

Perayaan tahun baru orang-orang Babilonia zaman dulu belum terjadi pada setiap tanggal 1 Januari seperti saat ini, melainkan pada pertengahan Maret.

Di waktu itulah mereka mengucapkan permohonannya.

Orang-orang Babilonia mengangkat raja baru atau menegaskan kembali loyalitasnya.

Selain itu, mereka juga berjanji kepada dewa-dewi untuk melunasi hutang dan mengembalikan apa yang telah mereka pinjam.

Janji ini lah yang menjadi asal-usul resolusi yang kita kenal sekarang.

Menurut keyakinan yang mereka anut, dewa akan memberi ganjaran jika janji tersebut dipenuhi dan sebaliknya dewa akan marah jika mereka melanggarnya.

Sedangkan di era yang lebih modern, penggunaan frasa ‘resolusi tahun baru’ pertama kali muncul dalam surat kabar Boston pada tahun 1813.

Seperti yang tertulis di bawah ini:

“And yet, I believe there are multitudes of people, accustomed to receive injunctions of new year resolutions, who will sin all the month of December, with a serious determination of beginning the new year with new resolutions and new behaviour, and with the full belief that they shall thus expiate and wipe away all their former faults.”

Pengungkapan resolusi ini juga dilakukan dengan cara dan kegiatan yang beragam di setiap budaya.

Di Indonesia sendiri kita biasa melakukan pemanjatan resolusi di detik-detik menjelang lonceng berbunyi tanda pergantian tahun, sambil berkumpul dan disusul menyalakan kembang api.

Dalam sebuah penelitian menunjukan bahwa hanya delapan persen orang Amerika yang berhasil mewujudkan resolusi tahun barunya dari total 45 persen penduduk yang melakukannya.

Meski begitu, tradisi membuat resolusi tahun baru tetap dipertahankan dan memiliki nilai sentimental tersendiri di masyarakat hingga bisa terus bertahan setelah 4.000 tahun lamanya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved