Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPBD Siagakan 20 EWS Pantau Banjir Semarang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyiagakan 20 alat Early Warning System yang dipasang di sejumlah titik alur sungai. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Daniel Ari Purnomo
Alat Early Warning System (EWS) 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyiagakan 20 alat Early Warning System (EWS) yang dipasang di sejumlah titik alur sungai. 

20 EWS ini terdiri dari 19 EWS pantau banjir dan satu EWS pantau longsor. 

Pemasangan puluhan EWS ini sebagai langkah peringatan dini banjir yang dipasang di  Kali Babon, Tenggang, dan Sringin. Sedangkan satu EWS pantau longsor dipasang di Ngaliyan. 

"Iya kami pasang 20 EWS sebagai alat pantau langsung terutama sebagai antisipasi banjir ketika ada limpahan air melebihi debit sungai," ujar Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto saat dihubungi, Sabtu (6/1/2024). 

Alat tersebut memang diandalkan BPBD terutama ketika debit sungai melebihi batas garis rata-rata. 

Semisal debit air melebihi garis tersebut maka alarm peringatan bakal berbunyi. 

"Kami pantau juga di aplikasi semisal di atas garis kuning akan berbunyi alarmnya," tuturnya. 

Selain alat EWS, lanjut dia, beberapa alat kesiapsiagaan bencana juga disiapkan seperti mobil dapur umum, mesin pompa, mesin senso dan peralatan lainnya. 

"Kami nilai Kota semarang cukup sigap hadapi musim penghujan ini," paparnya.

Ia mengatakan, adapula kelompok lainnya yang aktivasi untuk menghadapi cuaca ekstrem yang prediksi hingga Februari mendatang. 

Kelompok-kelompok tersebut meliputi Posko Penanggulangan Bencana Alam (PBA) meliputi relawan BPBD baik itu Tagana, Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan lainnya.

"Kelompok itu disiagakan di tingkat kecamatan dan kelurahan sehingga manakala ada kejadian masuk bisa ambil langkah di lapangan," paparnya.

Endro menambahkan, kejadian bencana di awal tahun ini sudah mulai terjadi seperti tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya. 

Merujuk Data BPBD Kota Semarang, kejadian bencana awal tahun 2024 berupa talud longsor 4 kejadian , kebakaran 1 kejadian, dan pohon tumbang 7 kejadian.

Sedangkan kejadian bencana tahun 2023, total kejadian 320, meliputi banjir 26, rob 2, talud longsor 76, puting beliung 23, rumah roboh 53, kebakaran 114 dan pohon tumbang 26.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved