Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Mistis

"Kamu Gak Bismillah Ya Tadi?" Cerita Mistis Kru Pesawat Bawa Jenazah, Salah Hitung Jumlah Penumpang

"Kamu Gak Bismillah Ya Tadi?" Cerita Mistis Kru Pesawat Bawa Jenazah, Salah Hitung Jumlah Penumpang

Penulis: non | Editor: galih permadi
hopperatx.com
"Kamu Gak Bismillah Ya Tadi?" Cerita Mistis Kru Pesawat Bawa Jenazah, Salah Hitung Jumlah Penumpang 

"Kamu Gak Bismillah Ya Tadi?" Cerita Mistis Kru Pesawat Bawa Jenazah, Salah Hitung Jumlah Penumpang

TRIBUNJATENG.COM - Berikut kisah mistis awak kabin pesawat, harus hitung kaki penumpang saat membawa jenzah.

Kejadian mistis memang tak bisa lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

Pengalaman mistis bisa dialami siapa saja dan di mana saja.

Sosok makhluk halus juga tak hanya mendiami bangunan angker dan tak terurus.

Namun bisa juga dialami saat bepergian jalur udara.

Beberapa pengalaman mistis sempat diceritakan seorang awak kabin pesawat melalui Podcast Malam Kliwon.

Dalam podcast pramugari tersebut menceritakan dirinya telah bekerja sebagai awak kabin pesawat sejak 2016.

Pramugari tersebut sempat bekerja di dua maskapai yang berbeda dan memiliki cerita mistis yang berbeda pula.

"Ternyata kejadian-kejadian gitu di dua airlines itu ya sama aja," bebernya.

Di antaranya adalah saat penerbangan tengah malam dari Jakarta.

"Kalo gak salah UPG UPG Ambon atau Jayapura gitu. Itu penumpangnya tuh kosong.

Tapi tiba-tiba di belakang itu ada yang seliweran," kenangnya.

Ternyata menurutnya penampakan seperti itu kerap dialami awak kabin pesawat apalagi saat penerbangan jam malam.

Dirinya juga pernah mendengar cerita dari seorang kapten pesawat tentang penampakan sosok misterius.

"Dari captain, itu ditunjukkin foto dari kayak CCTV di pesawat gitu kan adalah, bisa.

Itu ada orang, sedangkan di depan itu kosong. Penumpangnya cuma dari tengah sampai belakang."

"Padahal di depan itu cuma ada stationnya FA, 2 orang habis itu ada partisi, partisi ada tirai. Nah depan itu kosong," jelasnya.

Kenyataannya di kursi bagian depan sama sekali kosong tak ada penumpang.

Kursi penumpang pesawat mulai terisi dari nomor 10 ke belakang.

"Abis itu di-infolah sama Captain, "Mbak di depan ada orang mau ke lavatory ya?"

Kita semua waktu itu lagi ada di belakang. Ada yang di depan sih satu, tapi di dalam stationnya. Jadi gak lihat," katanya.

Awak kabin pun mengonfirmasi jika tak ada orang yang mengantre lavatory di tempat tersebut.

Namun Captain mengatakan jika dirinya melihat sesorang menunggu di depan partisi tersebut.

Cerita lainnya adalah saat penerbangan membawa jenazah di dalam cargo pesawat.

Dalam penerbangan, jenazah disebut dengan Human Remain yang biasanya ditaruh di tempat khusus di bagian belakang pesawat.

Jika penerbangan tersebut membawa jenazah, awak kabin akan diberikan informasi mengenai hal tersebut.

Jika membawa human remain, awak kabin diberikan instruksi untuk menghitung penumpang dengan teliti sebelum terbang.

Pasalnya pramugari kerap salah menghitung penumpang saat membawa human remain.

"Kalau di airlines-ku yang sebelumnya karena masih baru. Aduh, jadi gimana ya kok missed terus?"

Kan gak enak kan, jadi kayak kerjanya gak becus banget nih anak."

Sebelum berangkat tugas pramugari untuk menghitung penumpang per kepala.

"Biasanya per seat ya, 3 kiri dan 3 kanan. Kita dituntut untuk cepet karena satu menit di dunia penerbangan itu penting banget," ujarnya.

Karena salah menghitung, pramugari kembali menghitung jumlah penumpang hingga kursi paling belakang.

Namun setelah dihitung berkali-kali penumpang tetap kelebihan satu.

Hal itu membuat pramugari lain turun tangan untuk menghitung.

"Mbaknya geram, kesel. Terus ada yang info, 'mbak kita bawa human remain ya'. Mbaknya langsung tak tak tak ke belakang.

'udah 99 kok, kamu gak bismillah ya tadi ngitungnya?' digituin."

Ternyata dalam penerbangan malam dan membawa human remain, awak kabin disarankan menghitung kaki penumpang bukan kepala.

Sehingga penghitungan akan lebih efisien dan cepat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved