Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

3.000 Lebih Keluarga di Pati Masih Miskin Ekstrem, Pemkab Pati Siapkan Anggaran Rp 9 Miliar

Pemerintah Kabupaten Pati mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 9 miliar untuk penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024.

TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Inspektorat Kabupaten Pati saat melakukan Pendampingan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) kepada warga terkategori miskin ekstrem di Desa Bringinwareng, Kecamatan Winong, Kamis (12/10/2023).   

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Pemerintah Kabupaten Pati mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 9 miliar untuk penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024 ini.

Meski cukup besar, anggaran tersebut dinilai belum bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem sepenuhnya.

Untuk diketahui, hingga akhir 2023, tercatat masih ada 3.659 keluarga di Kabupaten Pati (0,35 persen) yang masuk kategori miskin ekstrem. 

Baca juga: Pj Bupati Banyumas Sampaikan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Jadi Prioritas di 2024

Adapun kemiskinan ekstrem merupakan kondisi di mana masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, meliputi tempat tinggal layak, sanitasi, akses air minum, listrik, hingga akses pendidikan.

“Ya memang (anggaran itu) belum sepenuhnya bisa menutup. Ini kemampuan pemerintah.

Nanti kami akan paparkan data ke seluruh stakeholder terkait kekurangannya agar bisa dibantu untuk menyelesaikan kemiskinan ekstrem ini,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati, Muhtar, Jumat (5/1/2024).

Pada tahun 2024 ini, lanjut Muhtar, anggaran pengentasan kemiskinan ekstrem dari APBD meliputi pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sejumlah 434 unit dengan anggaran Rp 7,595 miliar.

Kemudian pembuatan jamban sebanyak 440 unit dengan anggaran Rp 1,1 miliar, sambungan air minum sebanyak 101 unit dengan anggaran Rp 151,5 juta, penanganan stunting jambanisasi Rp 150 juta, dan penanganan stunting menambah sambungan air minum dengan anggaran Rp 45 juta.

“Kekurangan masih banyak. Kami berharap nanti penghapusan kemiskinan ekstrem ini dapat dibantu para dermawan atau dari dunia usaha. Bisa sama-sama membantu pemerintah,” ucap Muhtar.

Untuk diketahui, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati sudah menurun cukup drastis. Pada awal 2023, angka kemiskinan ekstrem di Pati masih sebanyak 10.247 KK atau sekitar 0,86 persen.

Pada akhir tahun turun jadi 3.659 KK atau 0,35 persen.

"Data ini kemudian divalidasi, dilakukan treatment, dan diintervensi. Program intervensi ini meliputi fisik dan nonfisik. Kalau fisik contohnya renovasi RTLH, jambanisasi, pembuatan akses air minum dan listrik. Intervensi nonfisik berupa jaminan sosial dan kesehatan," tambah dia.

Percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati juga melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca juga: Bapelitbangda Salahkan Banjir Soal Naiknya Angka Kemiskinan di Kabupaten Maros

Tiap OPD diberi wilayah dampingan untuk diatasi. Satu OPD mendapat jatah mendampingi satu kecamatan.

Program ini dinilai cukup efektif mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem.

"Tiap OPD berlomba-lomba menangani kemiskinan ekstrem di wilayah kecamatan masing-masing. Saling berlomba dalam kebaikan. Ada yang menggandeng Baznas dan juga dunia usaha," papar Muhtar. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved