Bapelitbangda Salahkan Banjir Soal Naiknya Angka Kemiskinan di Kabupaten Maros

TRIBUNJATENG.COM - Angka kemiskinan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengalami peningkatan selama tahun 2023.

Data dari Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) menunjukkan peningkatan sebesar 0,22 persen.

Kepala Bapelitbangda Maros, Sulaeman Samad, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, angka kemiskinan di Kabupaten Maros sebesar 9,43 persen.

Namun, angka tersebut naik menjadi 9,65 persen pada tahun 2023.

"Rata-rata kabupaten dan kota mengalami kenaikan angka kemiskinan," ujarnya.

Sulaeman menyatakan bahwa peningkatan angka kemiskinan di Maros disebabkan oleh dampak banjir yang melanda wilayah tersebut pada awal tahun 2023.

"Dampak dari banjir awal tahun kemarin 2023," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa kecamatan dengan angka kemiskinan tertinggi adalah Tompobulu, mencapai persentase 22 persen.

“Terendah adalah Marusu dengan 1,44 persen,” sebutnya.

Namun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Maros menunjukkan trend yang baik, menurun drastis dari 5,04 persen menjadi 3,64 persen.

Job fair yang diadakan Pemkab beberapa bulan lalu diklaim turut mempengaruhi.

Kemudian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada 2023 lebih baik dari 2022, yaitu sebesar 61,45 persen dari sebelumnya 61,37.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Angka Kemiskinan Meningkat di Maros, Bapelitbangda Salahkan Banjir