Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Mahasiswa Malang Berakhir Tragis, Karena Depresi Tak Bisa Selesaikan Skripsi

Depresi gara skripsi tak kunjung selesai, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Malang berakhir tragis.

Editor: raka f pujangga
mtsngajah.sch.id
Ilustrasi wisuda 

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Depresi gara skripsi tak kunjung selesai, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Malang berakhir tragis.

Jasadnya ditemukan sudah membusuk  di perairan Sungai Brantas, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Senin (8/1/2024) kemarin.

Pertama kali mayat pria tersebut ditemukan nelayan.

Baca juga: Antusiasme Mahasiswa UMP di Seminar Kewirausahaan, Dorong Ide-Inovatif di Era Digital

Mayat berjenis kelamin pria itu tampak sudah hampir membusuk.

Diperkirakan usia mayat tersebut sudah 3 hari di aliran sungai itu.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, pemuda itu berinisial berinisial MA (24), warga Perumnas II, Kelurahan Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Ia berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Malang.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah menyebut berdasarkan hasil penyelidikannya, korban diduga bunuh diri, karena depresi akibat kuliahnya tidak kunjung tamat.

“Sebelumnya, korban dilaporkan meninggalkan rumah sejak hari Sabtu (6/1/2023) lalu tanpa membawa barang apapun. Keluarga bahkan sempat membuat laporan orang hilang pada hari Minggu (7/1/2023) lalu," ujarnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang, Ipda Muhammad Adnan mengatakan, jenazah korban mulanya ditemukan oleh nelayan setempat saat membersihkan jaring ikan.

"Nelayan itu mengetahui mayat korban mengapung dalam posisi telungkup saat sedang memeriksa perolehan ikan pada jaring yang ditebar di lokasi," terangnya saat ditemui, Selasa (9/1/2023).

Temuan itu segera disampaikan melalui ketua RT setempat, kemudian dilaporkan kepada Polsek Kalipare.

Selanjutnya, Tim Identifikasi Polres Malang yang dihubungi segera mendatangi TKP dan melakukan pemeriksaan awal terhadap jasad yang ditemukan.

“Namun, saat hendak dilakukan otopsi, keluarga korban menolak karena dari ciri-ciri baju yang digunakan identik dengan MA," pungkasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Baca juga: 3 Mahasiswa di Surabaya Tewas Setelah Pesta Miras Oplosan di Warkop Dekat Kampus

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved